Denpasar (Antara Bali) - Pengiriman sepeda motor dari Bali ke Jawa melalui PT Elteha Bali melonjak hingga tiga kali lipat dibandingkan dengan hari-hari biasa, karena Muslim di Pulau Dewata memilih mudik Lebaran tanpa menggunakan sepeda motor.
"Pada hari-hari biasa, kami hanya mengirim dua sampai tiga unit motor. Namun, menjelang Hari Raya Lebaran tahun ini rata-rata mengirim sepeda motor tujuh hingga sembilan unit," kata Kepala Administrasi PT Elteha, Ni Wayan Sundari, di Denpasar, Sabtu.
Menurut dia, pemudik memilih menggunakan jasa pengiriman barang dibandingkan dengan membawa motor sendiri karena merasa lebih aman menggunakan angkutan umum dan mengurangi kemacetan saat melakukan perjalanan mudik.
Sundari merinci, untuk pengiriman sepeda motor dari Denpasar ke sejumlah daerah di Pulau Jawa sudah mengalami peningkatan sejak sepekan lalu hingga saat ini (10-16 Juni 2017), dengan jumlah motor yang telah dikirm mencapai 31 unit.
"Dua minggu sebelum lebaran, kami banyak menerima permintaan pengiriman sepeda motor dan paket oleh-oleh ke Pulau Jawa," katanya.
Ia menegaskan, untuk batas akhir pengiriman barang di tempatnya itu ke Pulau Jawa, khusunya ke Jawa Timur paling lambat hingga 19 Juni 2017, karena pada 23 Juni 2017 sudah tidak boleh lagi ada truk mengirim barang melalui jalur pelabuhan.
Pihaknya mengakui, untuk daerah yang mendominasi pengiriman barang ke luar Pulau Bali yakni dari daerah Yogyakarta, Jakarta, Surabaya, Solo, Lamongan, dan Malang.
"Menjelang libur Lebaran ini, biasanya barang yang dikirim baru tiba tiga hari kemudian, sehingga apabila konsumen ingin mengirimkan kendaraannya ke tempat tujuannya, maka harus memesan jauh-jauh hari," ujarnya.
Untuk tarif pengiriman barang tergantung jauh dekatnya daerah tujuan sehingga biaya yang ditanggung pengguna jasa berbeda-beda tergantung juga jenis barang yang dikirim.
Tarif yang menjadi beban pelanggan mulai dari Rp376.000, khusus untuk tujuan ke Surabaya, Jawa Timur, sedangkan untuk pengiriman barang ke sejumlah daerah di Jawa Tengah dibanderol dengan harga Rp500.000.
Untuk daerah di Jawa Barat dibanderol kisaran harga Rp700.000 hingga Rp900.000. "Biaya jasa pengiriman motor ini, khusus untuk tipe motor jenis bebek. Sedangkan, untuk motor sport harganya kisaran harga Rp500rb (Denpasar-Surabaya) dan Rp900 (Denpasar-Jawa Barat)," katanya.
Ia menambahkan, syarat pengiriman sepeda motor harus dilengkapi surat-surat seperti fotokopi STNK dan BPKB.
Apabila tidak dilengkapi persyaratan tersebut dipastikan motor tidak akan bisa mencapai tujuan. "Motor biasanya tertahan di pelabuhan karena surat-suratnya tidak lengkap," katanya.
Untuk mengantisipasi barang-barang yang dikirim mengalami kerusakan, pihaknya melakukan pemaketan menggunakan kardus dan dibungkus menggunkan spon.
"Apabila terjadi kerusakan saat diperjalanan, biayanya akan diganti sesuai tarif servis kerusakan," ujarnya.
Selain sepeda motor, pihaknya juga menerima jasa pengiriman barang seperti pakaian, oleh-oleh dan jenis barang lainnya. "Untuk tarif pengiriman dihitung berdasarkan berat barang per kilogramnya,"katanya.
Untuk Jasa pengiriman barang jenis pakaian tarifnya Rp30.000 hingga Rp60.000 per kilogramnya. "Masing-masing jenis barang per kilogramnya dikenakan dengan harga yang berbeda," ujarnya.
Sementara itu, Konsumen yang menggunakan jasa pengiriman barang di PT Elteha, Abdurrahman (32) yang mengatakan memilih mengirim sepeda motornya melalui jasa pengiriman karena lebih praktis.
"Saya asli Bandung, jadi saya lebih memilih mengirim pekat motor saya. Kalau naik motor ke Bandung sangat melelahkan sehingga Lebih baik pakai jasa pengiriman barang saja," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Pada hari-hari biasa, kami hanya mengirim dua sampai tiga unit motor. Namun, menjelang Hari Raya Lebaran tahun ini rata-rata mengirim sepeda motor tujuh hingga sembilan unit," kata Kepala Administrasi PT Elteha, Ni Wayan Sundari, di Denpasar, Sabtu.
Menurut dia, pemudik memilih menggunakan jasa pengiriman barang dibandingkan dengan membawa motor sendiri karena merasa lebih aman menggunakan angkutan umum dan mengurangi kemacetan saat melakukan perjalanan mudik.
Sundari merinci, untuk pengiriman sepeda motor dari Denpasar ke sejumlah daerah di Pulau Jawa sudah mengalami peningkatan sejak sepekan lalu hingga saat ini (10-16 Juni 2017), dengan jumlah motor yang telah dikirm mencapai 31 unit.
"Dua minggu sebelum lebaran, kami banyak menerima permintaan pengiriman sepeda motor dan paket oleh-oleh ke Pulau Jawa," katanya.
Ia menegaskan, untuk batas akhir pengiriman barang di tempatnya itu ke Pulau Jawa, khusunya ke Jawa Timur paling lambat hingga 19 Juni 2017, karena pada 23 Juni 2017 sudah tidak boleh lagi ada truk mengirim barang melalui jalur pelabuhan.
Pihaknya mengakui, untuk daerah yang mendominasi pengiriman barang ke luar Pulau Bali yakni dari daerah Yogyakarta, Jakarta, Surabaya, Solo, Lamongan, dan Malang.
"Menjelang libur Lebaran ini, biasanya barang yang dikirim baru tiba tiga hari kemudian, sehingga apabila konsumen ingin mengirimkan kendaraannya ke tempat tujuannya, maka harus memesan jauh-jauh hari," ujarnya.
Untuk tarif pengiriman barang tergantung jauh dekatnya daerah tujuan sehingga biaya yang ditanggung pengguna jasa berbeda-beda tergantung juga jenis barang yang dikirim.
Tarif yang menjadi beban pelanggan mulai dari Rp376.000, khusus untuk tujuan ke Surabaya, Jawa Timur, sedangkan untuk pengiriman barang ke sejumlah daerah di Jawa Tengah dibanderol dengan harga Rp500.000.
Untuk daerah di Jawa Barat dibanderol kisaran harga Rp700.000 hingga Rp900.000. "Biaya jasa pengiriman motor ini, khusus untuk tipe motor jenis bebek. Sedangkan, untuk motor sport harganya kisaran harga Rp500rb (Denpasar-Surabaya) dan Rp900 (Denpasar-Jawa Barat)," katanya.
Ia menambahkan, syarat pengiriman sepeda motor harus dilengkapi surat-surat seperti fotokopi STNK dan BPKB.
Apabila tidak dilengkapi persyaratan tersebut dipastikan motor tidak akan bisa mencapai tujuan. "Motor biasanya tertahan di pelabuhan karena surat-suratnya tidak lengkap," katanya.
Untuk mengantisipasi barang-barang yang dikirim mengalami kerusakan, pihaknya melakukan pemaketan menggunakan kardus dan dibungkus menggunkan spon.
"Apabila terjadi kerusakan saat diperjalanan, biayanya akan diganti sesuai tarif servis kerusakan," ujarnya.
Selain sepeda motor, pihaknya juga menerima jasa pengiriman barang seperti pakaian, oleh-oleh dan jenis barang lainnya. "Untuk tarif pengiriman dihitung berdasarkan berat barang per kilogramnya,"katanya.
Untuk Jasa pengiriman barang jenis pakaian tarifnya Rp30.000 hingga Rp60.000 per kilogramnya. "Masing-masing jenis barang per kilogramnya dikenakan dengan harga yang berbeda," ujarnya.
Sementara itu, Konsumen yang menggunakan jasa pengiriman barang di PT Elteha, Abdurrahman (32) yang mengatakan memilih mengirim sepeda motornya melalui jasa pengiriman karena lebih praktis.
"Saya asli Bandung, jadi saya lebih memilih mengirim pekat motor saya. Kalau naik motor ke Bandung sangat melelahkan sehingga Lebih baik pakai jasa pengiriman barang saja," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017