Semarang (Antara Bali) - Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan pemerintah untuk tidak mengendorkan pelaksanaan program pengentasan kemiskinan yang selama ini sudah berjalan.

"Di negeri ini, angka kemiskinan, saudara-saudara yang tidak mampu dan miskin masih relatif tinggi," katanya saat Safari Ramadhan Partai Demokrat Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta di Semarang, Selasa.

Pada Safari Ramadhan yang berlangsung di Hotel Gumaya Tower, Semarang itu, SBY hadir didampingi Ani Yudhoyono, beserta kedua putranya, yakni Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono.

Meski ketika era pemerintahannya dulu sejak 2007 angka kemiskinannya terus menurun, diakui Ketua Umum Partai Demokrat, dari 250 juta rakyat Indonesia angka kemiskinannya masih tetap tinggi.

Ada dua persoalan yang dihadapi bangsa, kata dia, pertama, kemiskinan sehingga menjadi tugas negara, pemerintah, dan kita semua bersama-sama untuk menurunkan angka kemiskinan. Persoalan kedua, kata dia, ketimpangan atau sering disebut kesenjangan sosial dan ekonomi yang sebenarnya bukan hanya dialami oleh Indonesia, tetapi juga oleh negara-negara "emerging economies".

Kalau sebuah negara dengan pertumbuhan ekonomi tinggi, yakni lebih dari empat persen, lanjut dia, konsekuensi yang tidak disadari adalah terjadi kesenjangan sosial dan ekonomi yang makin lebar. Pembangunan yang dilakukan, kata dia, bukan hanya sebatas infrastruktur atau serba materi tetapi juga manusianya untuk lebih meningkatkan harkat dan martabat rakyat yang masih miskin dan belum mampu. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Zuhdiar Laeis

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017