Gianyar (Antara Bali) - Kantor Wilayah Bea dan Cukai Bali, NTB dan NTT mendorong pelaku industri kecil menengah yang borientasi pasar ekspor untuk memanfaatkan fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) karena dapat memangkas biaya produksi hingga 25 persen.

"Jika selama ini produksi barang tetapi perlu bahan baku dari impor seperti benang yang kena bea masuk dan pajak-pajak, dengan adanya KITE IKM ini tidak dipungut biaya," kata Kepala Kanwil Bea Cukai Bali, NTB dan NTT Syarif Hidayat ketika melepas pengiriman ekspor pelaku usaha kecil menengah yang memanfaatkan KITE di Desa Mas, Kabupaten Gianyar, Bali, Jumat.

Menurut Syarif, biasanya sebelum ada kebijakan tersebut pelaku industri kecil menengah (IKM) dikenakan biaya bervariasi tergantung jenis bahan baku impor seperti bea masuk sekitar lima persen, pajak pertambahan nilai (PPN) 10 persen dan Pajak Penghasilan (PPh) 2,5 persen sehingga total menjadi 17,5 persen.

Hingga saat ini, lanjut dia, baru ada 10 perusahaan kecil menengah di Bali yang terdaftar memanfaatkan KITE IKM yang sebagian besar memproduksi kerajinan dengan bahan baku impor.

Hasil produksi IKM tersebut memiliki orientasi pasar ekspor tujuan sejumlah negara seperti Australia, sejumlah negara di Eropa dan Amerika Serikat.

Syarat bagi IKM yang mendapatkan KITE itu, yakni industri kecil menengah yang berorientasi pasar ekspor.

CV Banyan Internasional di Desa Mas, Gianyar, merupakan satu dari 10 perusahaan tersebut yang pertama melepas ekspor kerajinan dan aksesoris seperti gelang setelah memanfaatkan KITE.

Jumlah ekspor yang dilepas pun tidak tanggung-tanggung yakni sebanyak satu kontainer dengan volume sekitar 60 meter kubik ke Australia melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

Direktur CV Banyan Internasional Ni Nyoman Sunantik mengaku pihaknya mampu menghemat sekitar Rp400 juta dalam setahun dari realisasi impor bahan baku senilai Rp1 miliar selama tahun 2016.

Bahan baku yang diimpor, kata dia, di antaranya benang yang didatangkan dari China dan Filipina.

Dengan adanya kemudahan tersebut, pihaknya saat ini ingin menambah kapasitas produksi dan memperluas pasar disamping merawat pasar yang selama ini dituju di antaranya Australia, Inggris dan Amerika Serikat. (WDY/DWA)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Dewa Sudiarta Wiguna


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017