Denpasar (Antara Bali) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara mengharapkan Bank Ina Perdana yang baru membuka cabang di Pulau Dewata ikut mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah setempat.

"Kami harap Bank Ina ikut serta memajukan perekonomian di wilayah Bali melalui penyediaan alternatif jasa perbankan kepada masyarakat," kata Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara dalam sambutan yang disampaikan Deputi Direktur Pengawasan Bank 1 Armen ketika pembukaan cabang baru bank tersebut di Denpasar, Rabu.

Ia mendorong agar bank umum tersebut ikut menggeliatkan gerak ekonomi di Bali yang sebagian besar ekonominya bertumpu pada sektor pariwisata.

Dengan dibukanya cabang baru bank tersebut, maka menambah total jaringan bank di Bali yang mencapai 675 kantor dari 43 bank umum di Pulau Dewata dan sebagian besar berada di Denpasar.

Sementara itu Direktur Utama Bank Ina Perdana Edy Kuntardjo mengatakan bahwa cabang di Denpasar merupakan cabang ke-23 sekaligus kantor cabang pertama yang dibuka di luar Pulau Jawa.

Pertumbuhan ekonomi di Bali yang berkembang pesat rata-rata di atas enam persen dari nasional membuat pihaknya melebarkan sayap hingga di Pulau Dewata.

Edy menjelaskan saat ini modal inti mencapai Rp1,14 triliun dan pemegang saham telah menyuntikkan modal sebesar Rp700 miliar pada Maret 2017 yang sebagian besar digunakan untuk penguatan infrastruktur termasuk membuka cabang untuk mengarahkan kepada produk berbasis "digital banking" yang ditargetkan terealisasi tahun 2018.

Izin dari produk perbankan tersebut, kata dia, masih dalam tahap proses perizinan otoritas berwenang seperti OJK dan Bank Indonesia.

Sasaran utama yang akan dicapai di Bali, lanjut dia, segmen usaha mikro kecil menengah (UMKM) berbasis digital termasuk fokus menggarap komunitas penggemar dan pelaku usaha yang bergerak di industri olahraga khususnya sepak bola.

"Kami bidik komunitas sepak bola. Kami menjadi sponsor Bali United. Kaitan dengan komunitas sepak bola ini bagaimana `digital banking` bisa melayani masyarakat tertentu yang ada komunitas besar," katanya.

Ditemui dalam kesempatan yang sama, CEO Bali United Yabes Tanuri menjelaskan fokus bisnis dari bank tersebut diharapkan mampu menggeliatkan sektor UMKM di industri olahraga khususnya sepak bola.

Apalagi, lanjut dia, kegiatan bisnis di stadion belum tergarap maskimal padahal, lanjut dia, transaksi keuangannya cukup besar.

"Kas kecil juga belum ada di stadion padahal perputaran uang besar, itu satu hal bisa digarap," ucapnya. (DWA)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Dewa Sudiarta Wiguna


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017