Denpasar (Antara Bali) - Kenaikan harga daging ayam ras, bawang putih, cabai meraih dan ikan teri segar menjadi salah satu pemicu inflasi di Kota Singaraja, Bali utara sebesar 0,37 persen selama bulan Mei 2017.

"Indeks harga konsumen (IHK) di Kota Singaraja sebesar 137,33 dan tingkat inflasi tahun kelender (Januari-Mei 2017 sebesar 1,65 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun yakni Mei 2017 terhadap Mei 2016 sebesar 4,70 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Jumat.

Ia mengatakan, inflasi ditandai dengan kenaikan indeks yang terjadi pada kelompok sandang sebesar 0,89 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,61 persen.

Selain itu kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,32 persen, kelompok makanan jadi , minuman, rokok, tembakau 0,27 persen, kelompok bahan makanan 0,25 persen, kelompok kesehatan 0,03 persen serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,02 persen.

Adi Nugroho menambahkan, komoditas yang mengalami kenaikan harga selama bulan Mei 2017 itu antara lain daging ayam ras, tarif listrik, rokok kretek, ketela pohon, pisang, bawang putih, ikan teri segar, kecambah, cumi-cumi, telur ayam ras, buncis, sawi hijau, kangkung, baju kaos berkerah wanita dan baju anak setelan.

Selain itu juga terasi udang, udang basah, tomat sayur, wortel, sandal, daging ayam kampung, upah pembantu rumah tangga, baju kaos tanpa kerah, kentang, rokok putih dan daging sapi. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain cabai rawit, bawang merah, tongkol, beras, jeruk, pindang, tarif pulsa ponsel, air kemasan dan semen.(WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017