Denpasar (Antara Bali) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Adi Nugroho menyatakan bahwa, pencapaian pertumbuhan perekonomian daerah ini tergolong berkualitas.
"Kami mencatat pertumbahan ekonomi Bali mencapai 6,24 persen Tahun 2016, jauh melebihi pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 5,025 persen," kata Kepala BPS Provinsi Bali, Adi Nugroho di Gedung Ksirarnawa, Art Center Denpasar, Rabu.
Dalam acara peluncuran Hasil Pendaftaran Usaha atau Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 itu, Adi Nugroho mengatakan, dengan pertumbuhan ekonomi 6,24 persen ini membuktikan bahwa perumbuhan perekonomian Bali bergerak lebih cepat dibandingkan provinsi lainnya yang ada di Tanah Air.
Ia mengatakan, Bali memiliki angka kemiskinan yang terendah dibandingkan provinsi lainnya yakni sekitar 4,15 persen Tahun 2016, dan merupakan terendah kedua tingkat nasional.
"Untuk laju inflasi Bali relatif terjaga hingga tiga persen pada tahun yang sama," katanya.
Selain itu, untuk angka indeks pembangunan manusia (IPM) di Bali mencapai 73,65 melampaui angka IPM nasional 70,18 pada Tahun 2016.
"Hal ini membuktikan bahwa upaya Pemprov Bali dalam memajukan masyarakat Bali membuahkan hasil," katanya.
Adi mengungkapakan, tujuan peluncuran Hasil Pendaftaran Usaha atau Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 untuk menyebarluaskan hasil sensus wilayah Bali kepada masyarakat luas, selain ditujukan untuk pembuat kebijakan.
Pihaknya mengingatkan prestasi yang telah diraih ini tidak mebuat Bali lengah, namun melakukan beragam upaya dalam membangun masyarakatnya.
Dengan pesatnya perkembangan pariwisata di Bali, mampu menopang perekonomian masyarakat di Pulau Dewata sejauh ini, agar menjadi pendorong untuk pengembangan sektor strategis lainnya agar dapat memajukan sektor ekonomi lainnya.
"Apabila ini dilakukan, maka akan bermuara kepada kemakmuran masyarakat Bali. Apalagi ditengah persaingan yang sangat ketat menuntut agar Bali tidak hanya bersandar pada sektor pariwisata saja. Namun dapat mendiversifikasi sumber lain berbasis ekonomi kreatif," katanya.
Sehingga menciptakan sistem ekonomi terintegrasi yang memiliki daya saing tinggi. "Saya mengharapkan Pemprov Bali dapat menggali potensi lain agar terus dikembangkan," ujarnya.
Ia menuturkan, terkait persiapan sensus ekonomi yang telah dilakukan sejak tiga tahun yang lalu (Tahun 2014) melalui upaya sosialisasi secara menyeluruh kepada masyarakat dan penyelenggaraan sensus ekonomi dilakukan pada Februari 2016 di Bali.
"Pengolahan data berlangsung cukup lama, karena dalam pelaksanaannya kembali melakukan kunjungan ulang ke sejumlah responden untuk meminta meminta ketegasan terhadap data yang diberikan kepada petugas sensus," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Kami mencatat pertumbahan ekonomi Bali mencapai 6,24 persen Tahun 2016, jauh melebihi pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 5,025 persen," kata Kepala BPS Provinsi Bali, Adi Nugroho di Gedung Ksirarnawa, Art Center Denpasar, Rabu.
Dalam acara peluncuran Hasil Pendaftaran Usaha atau Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 itu, Adi Nugroho mengatakan, dengan pertumbuhan ekonomi 6,24 persen ini membuktikan bahwa perumbuhan perekonomian Bali bergerak lebih cepat dibandingkan provinsi lainnya yang ada di Tanah Air.
Ia mengatakan, Bali memiliki angka kemiskinan yang terendah dibandingkan provinsi lainnya yakni sekitar 4,15 persen Tahun 2016, dan merupakan terendah kedua tingkat nasional.
"Untuk laju inflasi Bali relatif terjaga hingga tiga persen pada tahun yang sama," katanya.
Selain itu, untuk angka indeks pembangunan manusia (IPM) di Bali mencapai 73,65 melampaui angka IPM nasional 70,18 pada Tahun 2016.
"Hal ini membuktikan bahwa upaya Pemprov Bali dalam memajukan masyarakat Bali membuahkan hasil," katanya.
Adi mengungkapakan, tujuan peluncuran Hasil Pendaftaran Usaha atau Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 untuk menyebarluaskan hasil sensus wilayah Bali kepada masyarakat luas, selain ditujukan untuk pembuat kebijakan.
Pihaknya mengingatkan prestasi yang telah diraih ini tidak mebuat Bali lengah, namun melakukan beragam upaya dalam membangun masyarakatnya.
Dengan pesatnya perkembangan pariwisata di Bali, mampu menopang perekonomian masyarakat di Pulau Dewata sejauh ini, agar menjadi pendorong untuk pengembangan sektor strategis lainnya agar dapat memajukan sektor ekonomi lainnya.
"Apabila ini dilakukan, maka akan bermuara kepada kemakmuran masyarakat Bali. Apalagi ditengah persaingan yang sangat ketat menuntut agar Bali tidak hanya bersandar pada sektor pariwisata saja. Namun dapat mendiversifikasi sumber lain berbasis ekonomi kreatif," katanya.
Sehingga menciptakan sistem ekonomi terintegrasi yang memiliki daya saing tinggi. "Saya mengharapkan Pemprov Bali dapat menggali potensi lain agar terus dikembangkan," ujarnya.
Ia menuturkan, terkait persiapan sensus ekonomi yang telah dilakukan sejak tiga tahun yang lalu (Tahun 2014) melalui upaya sosialisasi secara menyeluruh kepada masyarakat dan penyelenggaraan sensus ekonomi dilakukan pada Februari 2016 di Bali.
"Pengolahan data berlangsung cukup lama, karena dalam pelaksanaannya kembali melakukan kunjungan ulang ke sejumlah responden untuk meminta meminta ketegasan terhadap data yang diberikan kepada petugas sensus," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017