Mangupura (Antara Bali) - Wakil Bupati Badung, Bali, I Ketut Suiasa menghadiri kegiatan ritual potong gigi (metatah), di Pura Dalem Mphuaji Banjar Bantas, Desa Sibanggede, Kecamatan Abiansemal, Senin.
"Pemerintah selalu mendukung kegiatan adat di Badung dalam rangka melestarikan seni, adat, agama dan budaya," ujar Ketut Suiasa, Wakil Bupati Badung di Mangupura.
Pihaknya mendukung penuh kegiatan umat hindu di Badung, dalam rangka melestarikan tradisi leluhur umat hindu di Bali dengan melaksanakan potong gigi yang merupakan bagian dari ritual "Manusia Yadnya".
Sebelum pelaksanaan potong gigi di Pura setempat, `krama pemaksan pura` juga menggelar ritual "melaspas, mendem pedagingan, rsigana, pedudusan agung menawa ratna, mepedanan, caru balik sumpah madia".
Dalam kegiatan itu, Suiasa memberikan sumbangan sukarela atau dana punia sebesar Rp10 juta. "Kegiatan ini sebagai wujud bhakti kepada tuhan melalui kegiatan ritual `dewa yadnya` di Pura ini," ujarnya.
Ketua Panitia Kegiatan Ritual Nyoman Nuadiana mengatakan, kegiatan ritual potong gigi ini diikuti 33 orang peserta yang terdiri atas 22 orang putra dan 11 orang putri.
"Kegiatan potong gigi ini melibatkan sepuluh orang juru `sangging` (juru pemotong gigi) diantaranya sangging brahmana walaka dari gria dalem sibang gede," ujarnya.
Dalam upacara ini menggunakan sarana ritual "peragambal jangkep, upacara astabaya dan nirbaya" yang ditutup oleh pendeta hindu Ida Pedanda Putra Dalem Griq Sibanggede.
Untuk biaya metatah/potong gigi dikenakan biaya Rp 1 juta per orang. Dalam acara itu Suiasa didampingi anggota DPRD Badung I Nyoman Gede Wiradana, Dirut RSUD Mangusada Badung Nyoman Gunarta, Camat Abiansemal Putu Ngurah Thomas Yuniarta, Perbekel Sibanggede Wayan Darmika, Muspika Abiansemal. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Pemerintah selalu mendukung kegiatan adat di Badung dalam rangka melestarikan seni, adat, agama dan budaya," ujar Ketut Suiasa, Wakil Bupati Badung di Mangupura.
Pihaknya mendukung penuh kegiatan umat hindu di Badung, dalam rangka melestarikan tradisi leluhur umat hindu di Bali dengan melaksanakan potong gigi yang merupakan bagian dari ritual "Manusia Yadnya".
Sebelum pelaksanaan potong gigi di Pura setempat, `krama pemaksan pura` juga menggelar ritual "melaspas, mendem pedagingan, rsigana, pedudusan agung menawa ratna, mepedanan, caru balik sumpah madia".
Dalam kegiatan itu, Suiasa memberikan sumbangan sukarela atau dana punia sebesar Rp10 juta. "Kegiatan ini sebagai wujud bhakti kepada tuhan melalui kegiatan ritual `dewa yadnya` di Pura ini," ujarnya.
Ketua Panitia Kegiatan Ritual Nyoman Nuadiana mengatakan, kegiatan ritual potong gigi ini diikuti 33 orang peserta yang terdiri atas 22 orang putra dan 11 orang putri.
"Kegiatan potong gigi ini melibatkan sepuluh orang juru `sangging` (juru pemotong gigi) diantaranya sangging brahmana walaka dari gria dalem sibang gede," ujarnya.
Dalam upacara ini menggunakan sarana ritual "peragambal jangkep, upacara astabaya dan nirbaya" yang ditutup oleh pendeta hindu Ida Pedanda Putra Dalem Griq Sibanggede.
Untuk biaya metatah/potong gigi dikenakan biaya Rp 1 juta per orang. Dalam acara itu Suiasa didampingi anggota DPRD Badung I Nyoman Gede Wiradana, Dirut RSUD Mangusada Badung Nyoman Gunarta, Camat Abiansemal Putu Ngurah Thomas Yuniarta, Perbekel Sibanggede Wayan Darmika, Muspika Abiansemal. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017