Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan pada umat Hindu yang telah menjalani ritual mepandes (potong gigi) agar menjadi pribadi yang lebih dewasa.
"Dengan mepandes, jadilah lebih dewasa, baik dalam berpikir, berbuat serta berkata-kata. Laksanakan petunjuk dan perintah agama dengan sebaik baiknya," kata Pastika saat menghadiri ritual Mepandes dan Atma Wedana massal, di Pasraman Widya Graha Kepasekan, di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, manusia yang lebih dewasa sudah seharusnya mampu melepaskan diri dari sifat kekanak-kanakan dan bisa menghilangkan sifat-sifat yang buruk.
"Ritual ini bertujuan untuk mengendalikan enam sifat buruk manusia yang menurut Hindu dikenal dengan istilah Sad Ripu (enam musuh manusia)," ujarnya pada acara yang diselenggarakan oleh Pasemetonan (klan) Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) itu.
Di sisi lain, terkait pelaksanaan upacara mepandes dan upacara atma wedana (penyucian roh leluhur) yang diselenggarakan secara massal, Pastika menyampaikan apresiasinya.
Ia berharap ritual yang digelar secara massal dengan sederhana dan penuh rasa kebersamaan ini akan semakin menumbuhkan rasa persatuan serta semangat gotong-royong di kalangan umat Hindu.
Sementara itu, Ketua Panitia Karya Atma Wedana dan Mepandes massal MGPSSR 2017 Jero Mangku Made Puja mengatakan upacara mepandes masal dan upacara atma wedana merupakan agenda rutin tahunan yang dilaksanakan.
Untuk tahun ini upacara mepandes diikuti oleh 287 orang dan 76 peserta atma wedana. Sedangkan untuk pelaksanaan upacara atma wedana sendiri akan diselenggrakan pada 23 Juni mendatang.
Turut hadir dalam acara mepandes masal tersebut Wakil Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, pengurus MGPSSR serta undangan lainnya. (WDY)