Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengajak aparatur sipil negara di lingkungan pemprov setempat untuk mempertebal mental spiritual dalam menyambut sejumlah perayaan hari besar Agama Hindu dalam beberapa hari ke depan.

"Sebagai seorang ASN, kita memiliki dua swadharma (kewajiban) yang harus kita laksanakan dengan baik, yakni swadharma meagama (kewajiban beragama) dan swadharma negara (kewajiban sebagai warga negara)," kata Pastika saat memberikan arahan pada para ASN Pemprov Bali, di Denpasar, Senin.

Orang nomor satu di Bali mengharapkan dengan perayaan Hari Galungan dan Kuningan dalam beberapa hari ke depan ini tidak sampai menurunkan kinerja aparatur sipil negara.

Melainkan sepatutnya semakin meningkatkan spiritualitas para pegawai yang menjadi landasan dan semangat dalam melaksanakan kewajiban.

"Jadi, selama melaksanakan hari raya itu saya berharap saudara-saudara lebih mendalami makna tattwa (filsafat) dan susila (perilaku) dari upacara yang dilaksanakan, jangan hanya sekadar ritual," ujar Pastika.

Dengan mendalaminya, dia berharap pelaksanaan "swadharma meagama" menjadi tonggak dalam mempertebal spiritual, yang nantinya menjadi semangat dalam menjalani swadharma negara yakni melaksanakan pekerjaan dengan baik.

Lebih jauh dalam arahan tersebut, Pastika menyatakan setiap orang tanpa terkecuali memiliki sifat-sifat negatif "sad ripu" yang makin hari harus semakin dikikis, sehingga aura positif semakin meningkat.

"Setiap orang memiliki sifat-sifat negatif, ini yang harus kita hilangkan. Intinya adalah kesadaran, jika kita sudah sadar maka kita akan berusaha menguranginya," ucapnya.

Mantan Kapolda Bali itupun mengharapkan para ASN dalam melewati hari-hari libur fakultatif agar menjauhi perilaku-perilaku negatif seperti judi, mengkonsumsi minuman keras, maupun penyalahgunaan narkoba.

"Saya ingatkat saudara-saudara jangan sampai mengkonsumsi narkoba, karena sanksinya adalah pemecatan. Jika sampai dipecat anda sendiri yang rugi, masa depan anda taruhannya, jadi jangan coba-coba," katanya.

Hari Galungan diperingati umat Hindu setiap 210 hari sekali. Di Bali, rangkaian Galungan selama tiga hari itu, instansi pemerintahan dan lembaga pendidikan diberikan untuk libur fakultatif.

Pada Selasa (4/4) merupakan Hari Penampahan Galungan yang diisi umat dengan acara menyembelih babi sebagai sarana persembahan dan konsumsi, selanjutnya Hari Galungan pada Rabu (5/4), umat Hindu akan bersembahyang ke sejumlah tempat suci mulai dari lingkungan keluarga hingga tingkatan yang lebih tinggi.

Sedangkan pada Kamis (6/4) atau disebut dengan Umanis Galungan merupakan wahana umat Hindu untuk saling bersilahturahmi dan mengunjungi sanak saudara maupun keluarga. Umat Hindu di Bali juga akan merayakan Hari Kuningan pada 15 April mendatang. (WDy)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017