Jakarta (Antara Bali) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemdikbud) mengatakan sekolah harus menjadi zona berintegritas dan
menjauhi praktik kecurangan pada pelaksanaan Ujian Nasional (UN).
"Mari bersama kita jauhkan kecurangan dalam ujian. Kita jadikan sekolah sebagai zona berintegritas," ujar Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Nizam, di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan sukses generasi emas dimulai dari kejujuran, kerja keras, percaya diri, dan doa. Oleh karena itu dia meminta agar peserta maupun sekolah harus menjauhkan diri dari praktik kecurangan.
"Selamat mengikuti ujian nasional bagi seluruh siswa-siswi di SMK. Tunjukkan prestasi hasil belajarmu, jadilah siswa yg percaya diri dan menjunjung tinggi kejujuran," katanya.
Pada tahun ini, pelaksanaan UN SMA dan SMK dilangsungkan pada waktu yang berbeda. Hal itu dikarenakan agar semakin banyak peserta yang bisa mengikuti UNBK dan saling berbagi sumber daya. Pada tahun ini, sebanyak 1,3 juta siswa dari 12.509 sekolah mengikuti UN SMK. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Mari bersama kita jauhkan kecurangan dalam ujian. Kita jadikan sekolah sebagai zona berintegritas," ujar Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Nizam, di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan sukses generasi emas dimulai dari kejujuran, kerja keras, percaya diri, dan doa. Oleh karena itu dia meminta agar peserta maupun sekolah harus menjauhkan diri dari praktik kecurangan.
"Selamat mengikuti ujian nasional bagi seluruh siswa-siswi di SMK. Tunjukkan prestasi hasil belajarmu, jadilah siswa yg percaya diri dan menjunjung tinggi kejujuran," katanya.
Pada tahun ini, pelaksanaan UN SMA dan SMK dilangsungkan pada waktu yang berbeda. Hal itu dikarenakan agar semakin banyak peserta yang bisa mengikuti UNBK dan saling berbagi sumber daya. Pada tahun ini, sebanyak 1,3 juta siswa dari 12.509 sekolah mengikuti UN SMK. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017