Denpasar (Antara Bali) - Gubernur dan Wakil Gubernur Bali menyatakan mendukung gerakan sosial "Seribu Rupiah Sehari, Membantu Lansia di Bali" yang dilaksanakan oleh komunitas Atas Nama Orang Miskin (Anom).
"Saya harapkan ini mendapat sambutan dari siapa saja yang ingin peduli dan berbagi. Kita semua tahu masih ada orang-orang tua yang memerlukan uluran tangan kita. Yang memang sudah tidak mampu bekerja, bukan karena mereka malas namun memang tidak bisa kerja lagi karena sudah tua," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam deklarasi yang diselenggarakan Komunitas Anom, di Denpasar, Sabtu malam.
Menurut Pastika, kehidupan lansia di Bali sangat banyak yang memprihatinkan. Mereka banyak yang tidak diurus oleh keluarganya, bahkan untuk makan sehari-hari pun sulit.
"Melihat situasi seperti ini, masak kita tidak bisa berbuat untuk mereka? Boleh `nggak saya mengetuk hati semua orang untuk menyisihkan seribu saja sehari? Mudah-mudahan dengan seribu rupiah sehari kita dapat menyambung hidup mereka dengan lebih sejahtera," ujarnya.
Pastika mengungkapkan, lebih dari seribu lansia, paling tidak masih memerlukan beras 10 kilogram dan uang Rp100 ribu untuk sebulan.
Pihaknya juga berterima kasih untuk media yang sudah memberitakan kondisi itu. Diharapkan lansia yang sudah terdata tersebut mendapatkan bantuan rutin tiap bulannya.
"Kami harapkan anak-anak muda yang berpartisipasi, terutama membantu kita menyebarkan bantuan nanti, dan timbul rasa empati bahwa suatu saat mereka juga akan tua dan mungkin juga telantar, dan mudah-mudahan mereka dapat berbuat lebih banyak lagi," ucapnya.
Komunitas Anom yang dikomandani Putu Indrawan dan Sekretaris Iwan Dharmawan membawa misi sosial dan kemanusiaan. Dengan menyisihkan seribu rupiah sehari, diharapkan dapat meringankan beban para lansia yang tidak terurus oleh keluarganya, yang hidup sebatang kara.
Komunitas Anom ini terbuka untuk siapa saja yang terketuk hatinya untuk bergabung. Tidak memandang suku, agama dan ras, yang diutamakan mengajak siapa saja untuk peduli dan berbagai.
Komunitas ini berdiri sejak 31 Januari 2015, bergerak dalam bidang sosial dengan anggota komunitas-komunitas, ataupun perorangan dari berbagai kalangan seperti komunitas vespa, Pro Ambasador, Flobamora, dan dari berbagai profesi seperti pengacara, pegawai negeri maupun swasta bahkan siswa-siswi yang tergerak untuk peduli dan berbagi.
Pada kesempatan tersebut, Pastika dan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta menyerahkan bantuan sejumlah uang dan "celengan" Anom kepada Indrawan yang kemudian memecahkannya untuk mendukung kegiatan itu. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Saya harapkan ini mendapat sambutan dari siapa saja yang ingin peduli dan berbagi. Kita semua tahu masih ada orang-orang tua yang memerlukan uluran tangan kita. Yang memang sudah tidak mampu bekerja, bukan karena mereka malas namun memang tidak bisa kerja lagi karena sudah tua," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam deklarasi yang diselenggarakan Komunitas Anom, di Denpasar, Sabtu malam.
Menurut Pastika, kehidupan lansia di Bali sangat banyak yang memprihatinkan. Mereka banyak yang tidak diurus oleh keluarganya, bahkan untuk makan sehari-hari pun sulit.
"Melihat situasi seperti ini, masak kita tidak bisa berbuat untuk mereka? Boleh `nggak saya mengetuk hati semua orang untuk menyisihkan seribu saja sehari? Mudah-mudahan dengan seribu rupiah sehari kita dapat menyambung hidup mereka dengan lebih sejahtera," ujarnya.
Pastika mengungkapkan, lebih dari seribu lansia, paling tidak masih memerlukan beras 10 kilogram dan uang Rp100 ribu untuk sebulan.
Pihaknya juga berterima kasih untuk media yang sudah memberitakan kondisi itu. Diharapkan lansia yang sudah terdata tersebut mendapatkan bantuan rutin tiap bulannya.
"Kami harapkan anak-anak muda yang berpartisipasi, terutama membantu kita menyebarkan bantuan nanti, dan timbul rasa empati bahwa suatu saat mereka juga akan tua dan mungkin juga telantar, dan mudah-mudahan mereka dapat berbuat lebih banyak lagi," ucapnya.
Komunitas Anom yang dikomandani Putu Indrawan dan Sekretaris Iwan Dharmawan membawa misi sosial dan kemanusiaan. Dengan menyisihkan seribu rupiah sehari, diharapkan dapat meringankan beban para lansia yang tidak terurus oleh keluarganya, yang hidup sebatang kara.
Komunitas Anom ini terbuka untuk siapa saja yang terketuk hatinya untuk bergabung. Tidak memandang suku, agama dan ras, yang diutamakan mengajak siapa saja untuk peduli dan berbagai.
Komunitas ini berdiri sejak 31 Januari 2015, bergerak dalam bidang sosial dengan anggota komunitas-komunitas, ataupun perorangan dari berbagai kalangan seperti komunitas vespa, Pro Ambasador, Flobamora, dan dari berbagai profesi seperti pengacara, pegawai negeri maupun swasta bahkan siswa-siswi yang tergerak untuk peduli dan berbagi.
Pada kesempatan tersebut, Pastika dan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta menyerahkan bantuan sejumlah uang dan "celengan" Anom kepada Indrawan yang kemudian memecahkannya untuk mendukung kegiatan itu. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017