Gianyar (ANTARA) - Gerakan sosial peduli lingkungan bertajuk #KurangiResiko yang secara konsisten telah berlangsung di sejumlah wilayah di Bali, dilakukan di wilayah Kabupaten Gianyar, dengan kegiatan aksi bersih sampah di kawasan Taman Kota Ciung Wanara, Gianyar.
"Kegiatan ini sebagai bentuk konsistensi kami dalam membangun kesadaran menjaga lingkungan dalam aspek kehidupan sehari-hari," ujar Pendiri Komunitas Malu Dong, Komang Bemo Sudiarta, di Gianyar, Minggu
Sebelumnya, gerakan sosial #KurangiResiko, yang digagas Komunitas Malu Dong, telah dilakukan di sejumlah daerah seperti di kawasan Sanur Denpasar, Karangasem dan Tabanan.
Sedangkan di wilayah Kabupaten Gianyar, kegiatan diikuti oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Gianyar dan Komunitas Malu Dong dengan melakukan aksi bersih-bersih sampah bersama, membersihkan puntung rokok hingga memasang asbak raksasa (smoking area) di area Kantor Bupati Gianyar.
Tidak hanya membersihkan lingkungan, kegiatan itu juga menjadi ajang sosialisasi melalui kegiatan talk show yang mengampanyekan gerakan #KurangiResiko secara konsisten kepada masyarakat.
Talk show itu menghadirkan sejumlah pembicara seperti Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata Gianyar, AA Istri Dwi Hari Hidayati, Founder Griya Lulu (Bank Sampah), Nara Brasika dan Founder Komunitas Malu Dong, Komang Bemo Sudiarta.
Komang Bemo Sudiarta menambahkan, gerakan itu juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengurangi risiko dalam aspek kehidupan sehari-hari, seperti tidak menggunakan plastik sekali pakai dan membuang sampah pada tempatnya.
"Terutama imbauan untuk tidak membuang sampah puntung rokok secara sembarangan dan lebih baik menggunakan produk tembakau alternatif sebagai opsi yang lebih baik karena tidak menimbulkan sampah," katanya.
Ia menyadari, bahwa kebiasaan merokok tidak dapat dihilangkan sepenuhnya. Karena itu, menggunakan produk tembakau alternatif yang lebih rendah risiko dan tidak mengganggu sekitar karena tidak menghasilkan asap dapat dilakukan untuk mengurangi risiko.
Selain mengotori lingkungan, menurutnya sampah plastik termasuk puntung rokok juga membutuhkan waktu lama agar dapat terurai.
"Jadi selain berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya. Gerakan ini juga mengajak para perokok bertanggung jawab dengan membuang puntung rokok di asbak yang sudah disediakan," katanya.
Baca juga: Bupati Gianyar jadikan TPA liar di Blahpane sebagai hutan taman kota
Secara terpisah, Bupati Gianyar, I Made Mahayastra, mengatakan, pihaknya mengapresiasi gerakan sosial #KurangiResiko yang dilakukan di Gianyar.
Terlebih gerakan sosial tersebut dalam juga langsung menyasar dan melibatkan generasi muda penerus bangsa untuk hidup bersih dan sehat.
Menurutnya, dukungan dari semua elemen masyarakat guna mewujudkan Bali bebas sampah puntung rokok sangat penting. Ke depannya, pihaknya juga berencana akan mengadopsi program asbak raksasa yang di letakkan di Kantor Bupati Gianyar dan menempatkannya di sejumlah titik publik.
"Semua masyarakat, pemerintah dan swasta harus bersatu untuk membuat Bali lebih bagus, lebih aman, lebih nyaman," katanya.
Baca juga: Realisasikan Bali bersih, masyarakat Tabanan dukung gerakan #KurangiResiko
Gerakan sosial #KurangiResiko "bersihkan" Gianyar
Senin, 28 Oktober 2019 4:49 WIB