Tabanan (Antara Bali) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tabanan, Bali, menjamin kebutuhan harga bahan pokok masyarakat akan stabil menjelang Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1939 (28/3) serta Hari Raya Galungan (5/4) dan Kuningan (15/4).

"Untuk itu, kami menggelar pasar murah yang menjual kebutuhan bahan pokok di seluruh kecamatan," kata Kepala Disperindag Kabupaten Tabanan, IB Made Wiryawan, di Tabanan, Minggu.

Ia mengatakan hasil pemantauan di lapangan selama ini menunjukkan bahwa harga bahan pangan di sejumlah pasar tradisional cukup normal.

Kondisi demikian diharapkan dapat terpelihara dengan baik pada momentum Hari Suci Nyepi, Hari Raya Galungan dan Hari Raya Kuningan hari Kemenangan Dharma (kebaikan) atas Adharma (keburukan).

"Bahkan sejumlah bahan pangan kini harganya mulai menurun," ujar IB Made Wiryawan seraya mencontohkan komoditas dimaksud, seperti cabai rawit merah yang sebelumnya mencapai Rp160.000 akhirnya turun menjadi Rp120.000 per kilogram sejak 16 Maret lalu.

Demikian juga cabai rawit hijau yang sebelumnya Rp90.000, kini turun menjadi Rp60.000 per kilogram dan diperkirakan akan terus mengalami penurunan karena persediaan sudah mulai memadai.

IB Made Wiryawan menjamin melalui kegiatan pasar murah yang menjangkau seluruh kecamatan dan desa itu diharapkan mampu menstabilkan harga kebutuhan bahan pokok khususnya menjelang tiga hari raya umat Hindu yang jatuh dalam waktu yang hampir bersamaan.

Kegiatan pasar murah tersebut akan dilaksanakan bekerja sama dengan Bulog dan sejumlah pihak terkait sehingga mampu meringankan beban masyarakat.

Pasar murah kali ini dilaksanakan di Kecamatan Selemadeg dan Kecamatan Pupuan, setelah tahun lalu dilakukan di Kota Tabanan. Kegiatan pasar murah itu dilaksanakan mulai 23 Maret mendatang.

Pihak Disperindag juga melakukan pemantauan persediaan kebutuhan bahan pokok di tingkat distributor untuk mengetahui persediaan dan pasokan barang antarpulau.

Upaya tersebut sekaligus mengantisipasi kemungkinan adanya penimbunan atau aksi spekulan yang ingin mengambil keuntungan dari momentum tiga hari raya umat Hindu tersebut.

"Selama pemantauan, memang belum ada temuan distributor yang kedapatan nakal mempermainkan stok dan harga. Meski begitu, kami terus berupaya mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," ujar IB Made Wiryawan. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017