Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kota Denpasar menggelar lomba "Utsawa Dharma Gita (UDG) Ke-11" untuk penyandang difabel guna memberi ruang kreativitas dalam menyanyikan ayat-ayat suci Weda.
Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dalam pembukaan acara itu di Taman Budaya Denpasar, Kamis, mengatakan lomba "UDG" itu bertujuan melestarikan budaya Bali yang bernapaskan Agama Hindu.
"Lomba menyanyikan ayat-ayat suci Weda yang diikuti para penyandang disabilitas se-Bali itu setiap tahunnya mengalami peningkatan peserta," katanya.
Ia mengharapkan lomba yang diselenggarakan setiap tahun tersebut akan menjadi pemacu semangat hidup kaum difabel, sekaligus untuk ajang pelestarian budaya.
"Saya mendukung kegiatan pelestarian budaya tersebut, karena dalam pelestarian budaya tidak terbatas, artinya semua warga wajib melestarikan agar tidak sampai punah," ujarnya.
Wali Kota Rai Mantra mengatakan pelestarian tersebut terbukti bisa dilakukan warga masyarakat, seperti yang dilakukan sekarang, dimana pesertanya dari kaum difabel.
"Keterbatasan fisik dalam setiap individu itu tidak akan menjadi penghalang dalam pelestarian kebudayaan. Semua itu, kita buktikan pada lomba kali ini. Mereka semua tampil sempurna dalam menghafal nyanyian ayat-ayat suci itu," ucapnya.
Ketua Panitia Penyelenggara "UDG" Ketut Masir mengatakan lomba tersebut memang untuk kaum disabilitas dari tahun ke tahun dan pesertanya terus mengalami peningkatan, baik dari kualitas maupun kuantitas.
Ia mengatakan peserta yang mengikuti lomba kali ini berjumlah 53 orang, sedangkan tahun 2015 hanya diikuti 47 orang. Peningkatan peserta ini karena seluruh kabupaten dan kota se-Bali telah mengirimkan wakilnya untuk mengikui perlombaan.
Dengan adanya lomba UDG secara rutin yang dilaksanakan tiap tahun itu, ia menyatakan hal itu merupakan bentuk perhatian yang serius dari Pemerintah Kota Denpasar kepada kaum difabel.
"Kami kaum difabel sudah diberikan ruang untuk berkreativitas sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Semua itu kami ucapkan terima kasih kepada Pemkot Denpasar," ujarnya.
Bahkan, ruang kreativitas yang diberikan itu tidak hanya dalam lomba UDG, tetapi juga dalam berbagai kegiatan seperti saat HUT Kota Denpasar.
"Kami kaum difabel benar-benar diperhatikan dan diberikan kesempatan yang luas untuk berkreativitas oleh Pemerintah Kota Denpasar," katanya.
Pada lomba tersebut juga hadir Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede, Ketua K3S Ny. IA Selly Dharmawijaya Mantra dan Ketua WHDI Kota Denpasar Ny. Antari Jaya Negara. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dalam pembukaan acara itu di Taman Budaya Denpasar, Kamis, mengatakan lomba "UDG" itu bertujuan melestarikan budaya Bali yang bernapaskan Agama Hindu.
"Lomba menyanyikan ayat-ayat suci Weda yang diikuti para penyandang disabilitas se-Bali itu setiap tahunnya mengalami peningkatan peserta," katanya.
Ia mengharapkan lomba yang diselenggarakan setiap tahun tersebut akan menjadi pemacu semangat hidup kaum difabel, sekaligus untuk ajang pelestarian budaya.
"Saya mendukung kegiatan pelestarian budaya tersebut, karena dalam pelestarian budaya tidak terbatas, artinya semua warga wajib melestarikan agar tidak sampai punah," ujarnya.
Wali Kota Rai Mantra mengatakan pelestarian tersebut terbukti bisa dilakukan warga masyarakat, seperti yang dilakukan sekarang, dimana pesertanya dari kaum difabel.
"Keterbatasan fisik dalam setiap individu itu tidak akan menjadi penghalang dalam pelestarian kebudayaan. Semua itu, kita buktikan pada lomba kali ini. Mereka semua tampil sempurna dalam menghafal nyanyian ayat-ayat suci itu," ucapnya.
Ketua Panitia Penyelenggara "UDG" Ketut Masir mengatakan lomba tersebut memang untuk kaum disabilitas dari tahun ke tahun dan pesertanya terus mengalami peningkatan, baik dari kualitas maupun kuantitas.
Ia mengatakan peserta yang mengikuti lomba kali ini berjumlah 53 orang, sedangkan tahun 2015 hanya diikuti 47 orang. Peningkatan peserta ini karena seluruh kabupaten dan kota se-Bali telah mengirimkan wakilnya untuk mengikui perlombaan.
Dengan adanya lomba UDG secara rutin yang dilaksanakan tiap tahun itu, ia menyatakan hal itu merupakan bentuk perhatian yang serius dari Pemerintah Kota Denpasar kepada kaum difabel.
"Kami kaum difabel sudah diberikan ruang untuk berkreativitas sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Semua itu kami ucapkan terima kasih kepada Pemkot Denpasar," ujarnya.
Bahkan, ruang kreativitas yang diberikan itu tidak hanya dalam lomba UDG, tetapi juga dalam berbagai kegiatan seperti saat HUT Kota Denpasar.
"Kami kaum difabel benar-benar diperhatikan dan diberikan kesempatan yang luas untuk berkreativitas oleh Pemerintah Kota Denpasar," katanya.
Pada lomba tersebut juga hadir Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede, Ketua K3S Ny. IA Selly Dharmawijaya Mantra dan Ketua WHDI Kota Denpasar Ny. Antari Jaya Negara. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017