Singaraja (Antara Bali) - Seorang guru kerohanian Perkumpulan International Society for Krishna Consciousness (ISKCON) Indonesia, His Holinis Atmaniwedana Swami mendorong warga (bakta) untuk menyebarkan vibrasi positif secara berkesinambungan dengan mengucapkan "Maha Mantra".
"Hal itu untuk memperoleh karunia dan `prema bakti` kepada personalitas Tuhan Yang Maha Esa (Krishna) sesuai anjuran dalam kitab suci dalam memasuki `kaliyuga`," kata Guru Kerohanian ISKCON Indonesia, His Holinis Atmaniwedana Swami di Buleleng, Minggu petang.
Ia mengatakan hal itu ketika memberikan pencerahan (dharma wacana) kepada ribuan anggota ISKCON Indonesia yang hadir dalam kegitan "Jaganath Boat Yatra Pulau Menjangan" sekaligus memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-15 ISKCON Indonesia.
Pihaknya optimis upaya tersebut akan membawa perubahan yang lebih baik dalam membentuk kesadaran manusia yang lebih peduli terhadap sesama umat maupun lingkungan.
Atmaniwedana Swami mengharapkan, anggota ISKCON tetap menjadi pelopor dalam mewujudkan perdamaian yang menjadi dambaan setiap umat manusia di belahan dunia.
"Untuk itu, pihaknya patut meniru sikap `vaisnawa` yang agung yang selama ini mampu mewujudkan kehidupan yang rukun, damai dan harmonis satu sama lainnya," ujar His Holinis Atmaniwedana Swami.
Dengan demikian, kegiatan Jaganath Boat Yatra agar terus dapat dilaksanakan secara berkesinambungan, karena kegiatan yang baru pertama kali digelar dapat dilaksanakan dengan baik, sesuai harapan.
Pihaknya merasa bangga kepada semangat para anggota ISKCON yang datang dari seluruh Indonesia termasuk dari luar negeri yang menyukseskan kegiatan tersebut.
Sebanyak 1.000 umat (penyembah) Perkumpulan International Society for Krishna Consciousness (ISKCON) Indonesia mengikuti perjalanan spiritual "Jaganath Boat Yatra" ke Pulau Menjangan, Kabupaten Buleleng, sekitar 110 km utara Denpasar.
Kegiatan perjalanan suci itu untuk mengiringi dua pasang arca yakni Jagananat, Baladewa dan Subadra serta Gaura dan Nitinanda untuk menghadap (darsan) Dewa Siwa di Pura Pulau Menjangan, serangkaian Hari Suci Siwalatri (perenungan dosa), kata Ketua Pembina ISKCON Indonesia, Sundara Nanda Dasa. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Hal itu untuk memperoleh karunia dan `prema bakti` kepada personalitas Tuhan Yang Maha Esa (Krishna) sesuai anjuran dalam kitab suci dalam memasuki `kaliyuga`," kata Guru Kerohanian ISKCON Indonesia, His Holinis Atmaniwedana Swami di Buleleng, Minggu petang.
Ia mengatakan hal itu ketika memberikan pencerahan (dharma wacana) kepada ribuan anggota ISKCON Indonesia yang hadir dalam kegitan "Jaganath Boat Yatra Pulau Menjangan" sekaligus memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-15 ISKCON Indonesia.
Pihaknya optimis upaya tersebut akan membawa perubahan yang lebih baik dalam membentuk kesadaran manusia yang lebih peduli terhadap sesama umat maupun lingkungan.
Atmaniwedana Swami mengharapkan, anggota ISKCON tetap menjadi pelopor dalam mewujudkan perdamaian yang menjadi dambaan setiap umat manusia di belahan dunia.
"Untuk itu, pihaknya patut meniru sikap `vaisnawa` yang agung yang selama ini mampu mewujudkan kehidupan yang rukun, damai dan harmonis satu sama lainnya," ujar His Holinis Atmaniwedana Swami.
Dengan demikian, kegiatan Jaganath Boat Yatra agar terus dapat dilaksanakan secara berkesinambungan, karena kegiatan yang baru pertama kali digelar dapat dilaksanakan dengan baik, sesuai harapan.
Pihaknya merasa bangga kepada semangat para anggota ISKCON yang datang dari seluruh Indonesia termasuk dari luar negeri yang menyukseskan kegiatan tersebut.
Sebanyak 1.000 umat (penyembah) Perkumpulan International Society for Krishna Consciousness (ISKCON) Indonesia mengikuti perjalanan spiritual "Jaganath Boat Yatra" ke Pulau Menjangan, Kabupaten Buleleng, sekitar 110 km utara Denpasar.
Kegiatan perjalanan suci itu untuk mengiringi dua pasang arca yakni Jagananat, Baladewa dan Subadra serta Gaura dan Nitinanda untuk menghadap (darsan) Dewa Siwa di Pura Pulau Menjangan, serangkaian Hari Suci Siwalatri (perenungan dosa), kata Ketua Pembina ISKCON Indonesia, Sundara Nanda Dasa. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017