Negara (Antara Bali) - Data penerima Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari kalangan keluarga miskin tergantung pemerintah, sementara Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS) hanya mencetak kartunya saja.
"Kartu beserta nama peserta yang kami cetak, berdasarkan data dari pemerintah, kalau masih ada keluarga miskin yang tercecer kami siap membuatkan kartunya asal Pemkab Jembrana yang mengajukan," kata Kepala Pelayanan Operasional BPJS Jembrana Ni Luh Mastami, menjawab kebingungan kepala dusun terkait peserta JKN dari keluarga miskin, Rabu (25/1) petang.
Karena lembaganya hanya menunggu data dari pemerintah, ia tidak bisa memberikan jawaban yang banyak, terkait kebingungan kepala dusun terkait peserta pengganti jika ada peserta JKN yang meninggal dunia.
Meskipun tidak berwenang terkait data keluarga miskin penerima JKN, ia mengaku, pihaknya bersama Pemkab Jembrana melakukan sosialisasi ke desa-desa di seluruh kecamatan.
Sepanjang yang ia ketahui, Kabupaten Jembrana mendapatkan jatah 25.326 orang penerima JKN untuk kalangan keluarga miskin, yang preminya dibayar oleh pemerintah.
Setelah validasi ulang data penerima yang berasal dari buku merah keluarga miskin itu, menurutnya, sesuai data Dinas Sosial Jembrana, pihaknya hanya mencetak 22.786 kartu, sehingga kuota masih tersisa 2.540.
"Kuota tersisa karena dari validasi ulang data keluarga miskin di buku merah banyak yang sudah meninggal dunia. Dalam sosialisasi, sisa kuota itu diserahkan ke desa-desa untuk mengisi dengan warga miskin lainnya," katanya.
Sementara hingga berita ini dibuat, Kepala Dinas Sosial Jembrana Wayan Gorim belum berhasil dikonfirmasi terkait kebingungan kepala dusun, khususnya untuk peserta pengganti JKN.
Sebelumnya beberapa kepala dusun mengaku, mereka bingung dengan mekanisme peserta pengganti JKN bagi keluarga miskin, saat ada peserta yang meninggal dunia.
"Yang terdaftar dan mendapatkan JKN itu kan seluruh keluarga yang tercantum dalam kartu keluarga. Kalau ada yang meninggal, apakah peserta penggantinya hanya dicomot satu orang dari kartu keluarga yang lain atau bagaimana?" kata salah seorang kepala dusun di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Kartu beserta nama peserta yang kami cetak, berdasarkan data dari pemerintah, kalau masih ada keluarga miskin yang tercecer kami siap membuatkan kartunya asal Pemkab Jembrana yang mengajukan," kata Kepala Pelayanan Operasional BPJS Jembrana Ni Luh Mastami, menjawab kebingungan kepala dusun terkait peserta JKN dari keluarga miskin, Rabu (25/1) petang.
Karena lembaganya hanya menunggu data dari pemerintah, ia tidak bisa memberikan jawaban yang banyak, terkait kebingungan kepala dusun terkait peserta pengganti jika ada peserta JKN yang meninggal dunia.
Meskipun tidak berwenang terkait data keluarga miskin penerima JKN, ia mengaku, pihaknya bersama Pemkab Jembrana melakukan sosialisasi ke desa-desa di seluruh kecamatan.
Sepanjang yang ia ketahui, Kabupaten Jembrana mendapatkan jatah 25.326 orang penerima JKN untuk kalangan keluarga miskin, yang preminya dibayar oleh pemerintah.
Setelah validasi ulang data penerima yang berasal dari buku merah keluarga miskin itu, menurutnya, sesuai data Dinas Sosial Jembrana, pihaknya hanya mencetak 22.786 kartu, sehingga kuota masih tersisa 2.540.
"Kuota tersisa karena dari validasi ulang data keluarga miskin di buku merah banyak yang sudah meninggal dunia. Dalam sosialisasi, sisa kuota itu diserahkan ke desa-desa untuk mengisi dengan warga miskin lainnya," katanya.
Sementara hingga berita ini dibuat, Kepala Dinas Sosial Jembrana Wayan Gorim belum berhasil dikonfirmasi terkait kebingungan kepala dusun, khususnya untuk peserta pengganti JKN.
Sebelumnya beberapa kepala dusun mengaku, mereka bingung dengan mekanisme peserta pengganti JKN bagi keluarga miskin, saat ada peserta yang meninggal dunia.
"Yang terdaftar dan mendapatkan JKN itu kan seluruh keluarga yang tercantum dalam kartu keluarga. Kalau ada yang meninggal, apakah peserta penggantinya hanya dicomot satu orang dari kartu keluarga yang lain atau bagaimana?" kata salah seorang kepala dusun di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017