Singaraja (Antara Bali) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Buleleng, Bali, melakukan pengawasan ketat terhadap tenaga kerja asal Tiongkok yang bekerja di daerah itu.
"Kami terus awasi tenaga kerja Tiongkok. Kami juga terus bekerja sama dengan pihak pengelola Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang," kata Kepala Disnakertrans Buleleng, Made Dwi Priyanti Koriawan di Singaraja, Bali, Selasa.
Ia mengatakan, pengawasan tenaga kerja asing (TKA) juga terus berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja Provinsi Bali dan Kementerian Tenaga Kerja RI.
"Saat ini memang lebih gencar dilakukan pengawasan karena perintah langsung dari pihak kementerian," paparnya.
Ia menambahkan, Disnakertrans juga terus berupaya memaksimalkan pengawasan terhadap pekerja asing, kedepan berencana membentuk tim yang fokus turun ke daerah untuk melakukan monitoring secara intensif.
"Kami saat ini memang terkendala sumber daya manusia (SDM). Disnakertrans Buleleng hanya memiliki satu orang petugas pengawas. Idealnya untuk memaksimalkan pengawasan harus lebih dari itu," ujarnya.
Dikatakan pula, pihaknya mencatat tenaga kerja asing di daerah itu tercatat hanya sebanyak 26 orang. "Kami mencatat pula jumlah tenaga kerja asing asal Tiongkok terus menurun karena kontraknya sudah habis di PLTU," tambahnya.
"Tenaga kerja asal Tiongkok menang dominan bekerja di PLTU. Pada awalnya memang membludak tetapi kini terus menurun karena sudah dilakukan penyesuaikan dengan tenaga kerja lokal," demikian Dwi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Kami terus awasi tenaga kerja Tiongkok. Kami juga terus bekerja sama dengan pihak pengelola Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang," kata Kepala Disnakertrans Buleleng, Made Dwi Priyanti Koriawan di Singaraja, Bali, Selasa.
Ia mengatakan, pengawasan tenaga kerja asing (TKA) juga terus berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja Provinsi Bali dan Kementerian Tenaga Kerja RI.
"Saat ini memang lebih gencar dilakukan pengawasan karena perintah langsung dari pihak kementerian," paparnya.
Ia menambahkan, Disnakertrans juga terus berupaya memaksimalkan pengawasan terhadap pekerja asing, kedepan berencana membentuk tim yang fokus turun ke daerah untuk melakukan monitoring secara intensif.
"Kami saat ini memang terkendala sumber daya manusia (SDM). Disnakertrans Buleleng hanya memiliki satu orang petugas pengawas. Idealnya untuk memaksimalkan pengawasan harus lebih dari itu," ujarnya.
Dikatakan pula, pihaknya mencatat tenaga kerja asing di daerah itu tercatat hanya sebanyak 26 orang. "Kami mencatat pula jumlah tenaga kerja asing asal Tiongkok terus menurun karena kontraknya sudah habis di PLTU," tambahnya.
"Tenaga kerja asal Tiongkok menang dominan bekerja di PLTU. Pada awalnya memang membludak tetapi kini terus menurun karena sudah dilakukan penyesuaikan dengan tenaga kerja lokal," demikian Dwi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016