Singaraja (Antara Bali) - Kepolisian Resor Buleleng, Bali, menyatakan trotoar jebol di jalur Kota Denpasar menuju Kota Singaraja tepatnya di wilayah Desa Pancasari membahayakan pengendara mobil dan motor yang melewati daerah itu.

"Untuk sementara kami sudah memasang garis polisi sehingga pengendara yang lewat di daerah itu waspada dan berhati-hati," kata Kepala Satuan Lalulintas Polres Buleleng, Ajun Komisaris Polisi Adi Sulistyo Utomo di Singaraja, Bali, Sabtu.

Ia mengatakan, jalur tersebut selama ini memang cukup rawan karena jalannya curam. "Sekarang ditambah dengan jebol akan sangat berbahaya. Kami harapkan pengendara lebih berhati-hati," paparnya.

Ia menambahkan, jebolnya jalan disebabkan karena gerusan banjir dan lumpur yang terjadi beberapa waktu lalu. Banjir juga menyebabkan kerikil memenuhi jalan.

Dikatakan pula, untuk sementara warga memberikan pembatas berupa karung plastik berisi material batu dan diletakan di pinggir dekat trotoar jalan yang jebol tersebut.

"Faktor alam membuat material trotoar di dua titik jatuh ke bawa jurang cukup dalam. Jebol sampai material trotoarnya jatuh ke jurang di puncak Wanagiri. Kalau dibiarkan bisa lebih berbahaya lagi dan harus diambil tindakan pemerintah terkait," katanya.

Selanjutnya, kata dia, pihaknya segera akan berkoordinasi dengan pemerintah bersama instansi terkait supaya bersama-sama menjalin kordinasi dengan aparat kepolisian.

"Kami segera akan koordinasikan agar mendapatkan tindakan cepat. Jangan sampai pemerintah pusat atau provinsi menyalahkan daerah karena tidak memberikan laporan," paparnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016