Negara (Antara Bali) - Menjelang Misa Natal, Polres Jembrana melakukan sterilisasi terhadap gereja-gereja, untuk mencegah aksi teror terhadap Umat Nasrani saat melakukan peribadatan.
"Sterilisasi kami lakukan dua kali, yaitu sore ini dan besok pagi. Seluruh ruangan gereja kami periksa, termasuk areal di sekitarnya," kata Kapolres Jembrana Ajun Komisaris Besar Djoni Widodo, usai melakukan sterilisasi di Gereja Paroki Santo Petrus Negara, Sabtu.
Ia mengatakan, penjagaa selama 24 jam serta sterilisasi dilakukan terhadap seluruh gereja di Kabupaten Jembrana, termasuk pengawasan terhadap jemaat yang datang dengan melibatkan pengurus gereja.
Saat melakukan sterilisasi Gereja Paroki Santo Petrus di Kelurahan Banjar Tengah, Kecamatan Negara, polisi memeriksa beberapa kotak yang dianggap mencurigakan, namun tidak ditemukan adanya benda yang berpotensi teror.
Adanya pengamanan internal oleh pengurus gereja dibenarkan oleh Donatus Openg, jemaat Gereja Paroki Santo Petrus dan Yohanes Ano, jemaat Gereja Kristen Protestan Di Bali.
Donatus mengatakan, untuk mengawasi jemaat yang datang, dilakukan oleh Orang Muda Katolik (OMK) yang sudah mengenal jemaat yang biasanya datang ke gereja tersebut.
"Ada kemungkinan jemaat dari luar yang belum kami kenal, seperti orang yang sedang dalam perjalanan jauh. Untuk jemaat seperti itu, kami tanya asal usulnya serta didata nama dan alamatnya," katanya.
Hal yang sama disampaikan Yohanes, yaitu pengurus gereja melakukan pengawasan terhadap jemaat yang datang, khususnya orang asing yang belum pernah datang ke gereja tersebut.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Sterilisasi kami lakukan dua kali, yaitu sore ini dan besok pagi. Seluruh ruangan gereja kami periksa, termasuk areal di sekitarnya," kata Kapolres Jembrana Ajun Komisaris Besar Djoni Widodo, usai melakukan sterilisasi di Gereja Paroki Santo Petrus Negara, Sabtu.
Ia mengatakan, penjagaa selama 24 jam serta sterilisasi dilakukan terhadap seluruh gereja di Kabupaten Jembrana, termasuk pengawasan terhadap jemaat yang datang dengan melibatkan pengurus gereja.
Saat melakukan sterilisasi Gereja Paroki Santo Petrus di Kelurahan Banjar Tengah, Kecamatan Negara, polisi memeriksa beberapa kotak yang dianggap mencurigakan, namun tidak ditemukan adanya benda yang berpotensi teror.
Adanya pengamanan internal oleh pengurus gereja dibenarkan oleh Donatus Openg, jemaat Gereja Paroki Santo Petrus dan Yohanes Ano, jemaat Gereja Kristen Protestan Di Bali.
Donatus mengatakan, untuk mengawasi jemaat yang datang, dilakukan oleh Orang Muda Katolik (OMK) yang sudah mengenal jemaat yang biasanya datang ke gereja tersebut.
"Ada kemungkinan jemaat dari luar yang belum kami kenal, seperti orang yang sedang dalam perjalanan jauh. Untuk jemaat seperti itu, kami tanya asal usulnya serta didata nama dan alamatnya," katanya.
Hal yang sama disampaikan Yohanes, yaitu pengurus gereja melakukan pengawasan terhadap jemaat yang datang, khususnya orang asing yang belum pernah datang ke gereja tersebut.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016