London (Antara Bali) - Madagaskar sangat berkeinginan untuk membuka kedutaan
besar di Jakarta, namun demikian masih mempertimbangkan waktu yang
tepat untuk melaksanakannya.
Hal itu disampaikan Menteri Luar
Negeri Madagaskar (RM) Arisoa Lala Razafitrimo dalam sambutannya pada
upacara resepsi diplomatik peringatan 40 tahun Hubungan Diplomatik
Indonesia dan Madagaskar yang digelar di Wisma Indonesia Ivato,
Madagaskar, demikian Staf Pensosbud KBRI Antananarivo, Rakotondrina
Barnabe kepada Antara London, Kamis.
Berkenaan dengan Pembukaan
Kedutaan Besar Madagaskar di Jakarta, Menteri Luar Negeri Madagaskar
(RM) Arisoa Lala Razafitrimo mengatakan bahwa Madagaskar sebenarnya
sudah tidak sabar untuk membukanya.
Dalam kesempatan itu, Menlu
Arisoa Lala Razafitrimo menyampaikan ucapan selamat merayakan 40 Tahun
Hubungan Diplomatik Indonesia Madagaskar dan menegaskan Hubungan
Diplomatik kedua negara dimulai sejak penandatanganan MOU pembukaan
hubungan diplomatik yang ditandatangani Menlu RM Didier Ratsiraka (yang
kemudian menjadi Presiden Republik Madagaskar ) dan Menlu Adam Malik
13 Desember 1974 lalu.
Hubungan Diplomatik selama ini makin
meningkat kerjasama di berbagai bidang seperti Beasiswa, kerjasama
Budidaya Kedelai, Perguruan Tinggi (antara lain Universitas Trisakti),
Perminyakan dan banyak lagi dan diharapkan meningkat terutama dalam
Bidang Ekonomi Perdagangan.
Menlu Arisoa Lala Razafitrimo menyampaikan salam Presiden Madagaskar kepada Presiden RI Joko Widodo.
Sementara
itu, Kuasa Usaha Tetap RI di Madagaskar, Artanto S. Wargadinata
menekankan bahwa terkait dengan Rekonsiliasi Nasional yang sering
didengar di Madagaskar, para pelaku kepentingan politik Malagasy
seharusnya mempertimbangkan penyelesaian rekonsiliasi nasional tersebut
sesuai dengan peta jalan guna mencapai tujuan yang sesungguhnya.
Kemandirian
Politik, Ekonomi serta Budaya melalui konsep Persaudaraan Abadi
Silahturrahmi dan Tali Kasih Abadi merupakan pendekatan dan sikap yang
diperlukan untuk Warga Madagaskar yang disebut Malagasy.
Pemerintah
Indonesia melalui KBRI Antananarivo ingin meningkatkan kerjasama
Indonesia dan Madagaskar melalui berbagai bidang, antara lain politik,
keamanan, ekonomi sosial budaya dan juga People to people dengan menjaga
pendekatan Humanitarian Social Mission Responsibility.
Beberapa
kerja sama yang telah dan sedang dilaksanakan merupakan kekhasan
hubungan diplomatik antara kedua negara untuk menandai ke-40 hubungan
diplomatik tersebut.
Misalnya, penyerahan sumbangan peralatan
pertanian dari Pemerintah RI kepada pemerintah RM yang diselenggarakan
belum lama ini di Kantor Kemtan RM.
Kegiatan donor darah
bekerjasama dengan Bank Transfusi Darah Madagaskar dan Palang Merah
Madagaskar yang diselenggarakan setiap empat bulan sekali, kali ini
diselenggarakan di KBRI Antananarivo.
Kedatangan tenaga ahli
pertanian, perikanan dan perminyakaan Indonesia dalam kerangka
konsultasi, pengajaran, capacity building dan pelatihan.
Kemandirian
politik, ekonomi serta budaya melalui konsep Persaudaraan Abadi
Silahturrahmi dan Tali Kasih Abadi merupakan pendekatan dan sikap yang
diperlukan untuk Warga Madagaskar yang disebut Malagasy.(WDY)
Madagaskar Ingin Buka Kedutaan di Jakarta
Jumat, 19 Desember 2014 8:28 WIB