Pekanbaru (Antara Bali) - Menteri ESDM Ignasius Jonan mengunjungi
fasilitas operasi PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) di lapangan minyak
Minas dan Duri, Provinsi Riau, Sabtu.
Jonan menjelaskan tujuannya ke operasi lapangan minyak di Minas dan
Duri mewakili 40 persen total produksi nasional minyak bumi itu untuk
memantau produksi minyak.
"Operasi yang di sini, di Minas dan Duri ini, mewakili 40 persen
total produksi nasional minyak bumi. Jadi, wajar kalau saya lihat ke
sini," katanya di Minas, Kabupaten Siak, Riau, Sabtu petang.
Dalam kunjungannya, Jonan didampingi Kepala Satuan Kerja Khusus
Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien
Sunaryadi, Presiden Direktur CPI Albert Simanjutak, serta Gubernur Riau
Arsyadjuliandi Rachman dan Bupati Siak Syamsuar.
CPI mengoperasikan dua lapangan migas utama di Sumatera, yakni Duri
dan Minas. Perusahaan asal Amerika Serikat itu juga mengoperasikan
Pelabuhan Dumai sebagai terminal pengangkutan minyak terakhir.
Pada tahun 2015, produksi kotor CPI tercatat sebesar 255.500 barel minyak mentah per hari.
Presiden Direktur CPI Albert Simanjuntak mengatakan bahwa produksi
Minas menyumbang 20 persen dari total produksi Chevron di Indonesia.
Duri sebagai lapangan terbesar yang dioperasikan CPI, telah
beroperasi menggunakan teknologi injeksi uap (steamflood) untuk
meningkatkan produksi sejak 1985 dan menjadi salah satu pengembangan
injeksi uap terbesar di dunia.
"Pada tahun 2015, teknologi injeksi uap diterapkan untuk pengelolaan 77 persen lapangan-lapangan di Duri," katanya.
Adapun di Lapangan Minas, perusahaan tersebut terus mengoptimalkan program injeksi air (waterflood).
Pada tahun 2015, perusahaan itu melanjutkan proyek percontohan yang
menggunakan proses injeksi kimia untuk EOR (enhanced oil recovery) guna
meningkatkan perolehan minyak mentah ringan di Lapangan Minas dan
sekitarnya.
"Kami baru di awal penerapan EOR surfaktan. Dampaknya belum ada sama
sekali. Kami tentu sudah dapat hasil secara teknis, dan secara teknis
menjanjikan. Akan tetapi, masih butuh pembahasan dengan pemerintah soal
ini," katanya.
Lebih lanjut Albert mengatakan bahwa Lapangan Minas yang diklaim
sebagai lapangan minyak terbesar di Asia Tenggara itu telah menghasilkan
4,5 miliar barel per hari. Pada saat ini, produksi rata-rata Lapangan
Minas sekitar 40.000 barel/hari. (WDY)
Menteri Jonan Kunjungi Lapangan Minyak Duri dan Minas
Minggu, 18 Desember 2016 8:58 WIB