Pekanbaru, Riau (Antara Bali) - Menteri ESDM, Ignaius Jonan, mengaku
membuat kesepakatan internal dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana
Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) untuk mendorong produksi siap jual
minyak pada 2017 sebesar 825.000 barel per hari.
Jonan dalam
jumpa pers seusai kunjungan ke Lapangan Minyak Minas milik PT Chevron
Pacific Indonesia di Minas, Riau, Sabtu, mengatakan dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 target lifting minyak rata-rata adalah 815.000 barel sehari.
"Tahun
ini (APBN-P 2016) 820.000 barel per hari, tapi saya sudah janjian
dengan kepala SKK Migas, kami bikin target sendiri minimal 825.000 barel
per hari. Tapi pak kepala enggak puas, katanya: Pak, jangan 825.000, 852.000 saja. Wah menarik juga ini, kita balik saja angkanya sedikit ya," kata bekas menteri perhubungan itu.
Kepala
SKK Migas, Amien Sunaryadi, menuturkan, angka itu kesepakatan internal
mereka dengan Jonan. "Jadi kami ditawari, mau menekan pengembalian biaya
operasi hulu migas atau mau menaikkan lifting? Saya disuruh milih, jadi saya pilih naikkan lifting saja," katanya.
Meski
tidak merinci upaya yang dilakukan untuk mendukung target tersebut,
Amien mengaku akan melakukan segala upaya untuk mencapainya. "Tidak
mudah, tapi mesti dicoba," katanya.
Sunaryadi menambahkan, hingga
saat ini capaian lifting minyak sudah mencapai 821.000 barel per hari,
di atas target yang dicanangkan.
"Sampai hari ini 821.000 barel sehari, semoga tidak ada apa-apa hingga akhir tahun ini," katanya.
Komisi
VII DPR dan Pemerintah menyepakati target lifting minyak sebanyak
815.000 barel sehari dan gas 1,150 juta setara minyak dalam APBN 2017.
Kementerian
ESDM sempat mengusulkan target lifting minyak dalam RAPBN 2017 sebesar
780.000 barel per hari dan gas 1,150 juta barel setara minyak dengan
tambahan produksi dari Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu. (WDY)
Target Produksi Minyak Indonesia 2017 825.000 Barel
Sabtu, 17 Desember 2016 21:06 WIB