Denpasar (Antara Bali) - Kegiatan Garuda Indonesia Travel Fair (GaTF) 2016 yang di selenggarakan di Kuta, Bali menargetkan transaksi sebesar Rp20 miliar lebih.
"Pada periode pertama GaTF bulan April 2016 mencapai target Rp17 miliar lebih. Pelaksanaan GaTF merupakan kegiatan tahunan yang ditunggu oleh pelanggan setia Garuda Indonesia dan tentunya sebagai bentuk konsisten mendukung pariwisata nasional. Melalui GaTF ini, kami memberikan penawaran-penawaran terbaik yang pernah ada, baik perjalanan dari Denpasar dan sekitarnya, maupun destinasi-destinasi menarik lain di dalam maupun di luar negeri, sehingga diharapkan dapat memfasilitasi para pelanggan dalam merencanakan perjalanannya," kata Vice President Coordinator Sales and Distribution PT Garuda Indonesia Grace Purukan di Kuta, Bali, Jumat.
Ia mengatakan bahwa pelaksanaan GaTF ini merupakan upaya strategis Garuda dalam mengoptimalkan pasar potensial di wilayah Indonesia bagian tengah, khususnya Bali dan sekitarnya.
Grace lebih lanjut mengatakan GaTF fase kedua 2016 dilaksanakan secara serentak di 18 kota di Indonesia antara lain Jakarta, Bandung, Medan, Lampung, Surabaya, Mataram, Kupang, Manado dan Jayapura.
"Kami menargetkan kedua fase pelaksanaan GaTF di 18 kota di Indonesia keseluruhan mencapai transaksi penjualan sebesar Rp386 miliar selama tiga hari pelaksanaan GaTF," ucapnya.
Ia mengatakan antusias masyarakat mengunjungi kegiatan GaTF tersebut karena warga ingin mendapatkan harga tiket untuk berlibur ke objek wisata di Tanah Air maupun ke luar negeri dengan harga terjangkau atau mendapatkan potongan harga dari harga biasanya," ujarnya.
Grace menambahkan kegiatan tersebut di dukung oleh BCA dan sejumlah biro perjalanan wisata (travel) maupun perusahaan hotel.
"Tema yang diangkat pada GaTF kali ini adalah `Digital Experience`, dimana kegiatan tersebut diproyeksikan sebagai sarana edukasi bagi para pelanggan dalam merencanakan perjalanan dengan menggunakan kemudahan teknologi untuk merancang perjalanan seperti `Garuda Indonesia Mobile App dan website Garuda Indonesia`," katanya. (WDY)