Kuala Lumpur (Antara Bali) - Sebanyak 114 guru yang direkrut Ditjen
Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud untuk mendidik anak-anak
Indonesia di Sabah dan Indonesian Community Center Johor Bahru (Rintisan
Sekolah Indonesia Johor Bahru) telah diserahterimakan Rabu (28/9).
Acara serah terima dilaksanakan di Tawau dengan penandatanganan
berita acara dari pihak yang menyerahkan yaitu Direktur Pembinaan Guru
Dikmen, Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Anas M Adam
kepada Atdikbud KBRI Kuala Lumpur Ari Purbayanto, Konsul Jenderal RI
Kota Kinabalu Akhmad DH Irfan, Konsul Jenderal RI Johor Bahru Taufiqur
Rijal, dan Plt Konsul RI Tawau Abdul Fattah Zainal.
Para guru tersebut merupakan guru tahap ketujuh untuk pendidikan
dasar bagi anak-anak Indonesia di Sabah dan Johor Bahru, dan juga guru
tahap kedua sebanyak 14 orang untuk pendidikan menengah bagi anak-anak
Indonesia di Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) Sabah.
Acara serah terima diawali dengan ramah tamah dan pengarahan pada Rabu malam di tempat yang sama.
Para guru dengan berbagai corak ragam pakaian adat dari
masing-masing daerahnya, berbaris menuju panggung untuk memberikan salam
perkenalan kepada para pejabat perwakilan RI, pejabat Kemendikbud dan
undangan yang hadir.
Dalam sambutan penerimaan dan arahannya Atdikbud Prof Ari
Purbayanto menyampaikan beberapa pesan, di antaranya tempat pengabdian
yang dituju adalah Community Learning Center (CLC) di belantara
perkebunan sawit yang kondisinya jauh dari kelengkapan sarana seperti
halnya di sekolah formal.
"Banyak keterbatasan yang akan dijumpai, namun saya yakin ibu dan
bapak guru sudah siap untuk mengajar di semua tingkatan atau jenjang dan
semua mata pelajaran. Ini sebuah tantangan yang Insya Allah
menyenangkan, sehingga sukses mengemban tugas mendidik mutiara-mutiara
bangsa di Sabah, negeri di bawah bayu land below the winds sebagaimana
yang telah dicontohkan oleh guru-guru tahap sebelumnya," katanya pula.
Dia berharap para guru harus siap membantu tugas-tugas dari kantor
perwakilan terkait dengan pendidikan, termasuk siap mengelola dana
negara secara transparan bila diminta.
Pada kesempatan yang sama Tuan Abdul Wahab dari Jabatan Pendidikan
Negeri Sabah juga menyampaikan arahan, khususnya terkait dengan hal-hal
teknis pelaksanaan tugas mengajar.
Dia meminta para guru itu harus dapat menjaga keharmonisan hubungan dengan manajer ladang termasuk pengelola Humania Learning Center.
Sebelum dilakukan penandatanganan berita acara serah terima Konjen
RI Kota Kinabalu Akhmad DH Irfan mengingatkan agar para guru patuh pada
aturan negara Malaysia, dan agar selalu menjaga nama baik bangsa dan
negara Indonesia.
"Karena di dada anda melekat Garuda Indonesia, sehingga jangan
sekali-kali melakukan tindak pelanggaran hukum, menyampaikan izin kepada
pengelola CLC bila meninggalkan tempat tugas, dan selalu membawa
dokumen paspor," katanya lagi.
Acara serah terima juga diselingi dengan hiburan pesembahan tari dan atraksi pencak silat dari siswa CLC. (WDY)
114 Guru Segera Didik Anak Indonesia di Sabah
Kamis, 29 September 2016 17:00 WIB