Gianyar (Antara Bali) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali kembali meningkatkan upaya ketahanan pangan dengan menanam padi organik pada lahan pertanian seluas dua hektare di Kabupaten Gianyar.
"Pada tahun 2015 beras telah menyumbang inflasi sebanyak delapan kali dan selama lima tahun terakhir mulai 2011-1015, rata-rata sebanyak enam kali menjadi komoditas penyumbang inflasi," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Dewi Setyowati di Kabupaten Gianyar, Jumat.
Untuk itu pihaknya mengajak pemerintah dan instansi terkait lainnya untuk mengembangkan pertanian dengan sistem organik dan jajar legowo untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Penanaman padi organik tersebut dilakukan pada lahan pertanian milik para petani yang tergabung dalam Subak Getas, Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali.
Penanaman padi tersebut menggunakan sistem intensifikasi pertanian dikombinasikan jajar legowo dan pupuk organik berbasis "microalfafa" (MA-11) yang sebelumnya telah diklaim sukses dilakukan pada lahan pertanian seluas 10 hektare di Subak Pulagan, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar.
Dewi menjelaskan di subak itu, petani telah berhasil meningkatkan hasil produksi pertanian dari semula rata-rata 5,2 ton per hektare dengan pupuk kimia menjadi 8,7 ton dengan memanfaatkan semi organik.
Bahkan, lanjut dia, beberapa titik pengubinan, tim bank sentral bersama petani dan instansi terkait lainnya mendapatkan hasil menggembirakan yakni mencapai 11,2 ton per hektare.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Hendar yang juga turut hadir dalam penanaman perdana padi organik tersebut mendukung langkah kontributif yang dilakukan jajarannya di Bali.
Menurut dia, potensi kenaikan inflasi memang sebagian besar dikontribusikan oleh kelompok barang makanan yang rentan mengalami inflasi atau "volatile food" seperti beras.
"Kegiatan di daerah maupun di pusat yang diarahkan untuk mengendalikan `volatile food` mendapat perhatian. Kami dukung acara ini untuk menstabilkan harga-harga pangan dalam hal ini beras," katanya.
Sementara itu Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta yang membuka penanaman padi tersebut mengapresiasi keterlibatan sentral itu seiring dengan target Pemerintah Provinsi Bali meningkatkan pendapatan dari sektor pertanian.
"Harapan kami sektor pertanian mampu meningkatkan pendapatan sebesar 20 persen tahun ini," ucap Sudikerta.
Selain dihadiri Dewan Gubernur BI dan Pemerintah Provinsi Bali, Panglima Kodam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Setyo Sularso, Komandan Korem 163/Wira Satya Kolonel Infantri Nyoman Cantiasa, Bupati Gianyar Anak Agung Gede Bharata, serta sejumlah perwakilan perbankan, petani dan instansi terkait lainnya. (DWA)
BI Tanam Padi Organik di Gianyar
Jumat, 26 Februari 2016 18:37 WIB