Denpasar (Antara Bali) - Perkumpulan perajin tradisional Bali (PP Tras Bali) bekerja sama dengan Pelindo III untuk memajang produk kerajinan di wilayah Pelabuhan Benoa, dengan menyasar konsumen penumpang kapal pesiar.
"Kerja sama dengan pihak Pelindo berlangsung mulai bulan Maret tahun ini. Perajin yang tergabung dalam PP Tras Bali akan memasarkan produk kerajinan di kawasan Benoa," kata Asri Kardha, salah seorang pengurus PP Tras Bali di Denpasar, Kamis.
Dia mengatakan, pemasaran produk lebih menyasar tamu internasional, karena penumpang kapal pesiar itu mayoritas berasal dari berbagai negara.
Pasar wisatawan dari penumpang kapal pesiar ini, selama ini belum tergarap maksimal. Padahal setiap tahun, selalu ada kapal pesiar yang singgah dan bersandar beberapa hari di Pelabuhan Benoa.
"Tahun 2015, tercatat ada 68 ribu penumpang kapal pesiar yang singgah ke Bali. Untuk sepanjang tahun 2016 ini, dijadwalkan, ada 56 kapal yang akan sandar terdiri atas kapal pesiar besar dan kecil," ujarnya.
Dia melanjutkan, untuk kapasitas kapal pesiar yang berukuran besar, maka jumlah penumpangnya bisa mencapai tiga ribu wisatawan lebih.
Sementara itu, tahun lalu, Kementerian Pariwisata RI menargetkan objek wisata Indonesia direncanakan akan dikunjungi oleh sedikitnya 321 kapal pesiar dengan membawa turis mencapai 228.716 orang.
Rincian tujuan objek wisata di antaranya adalah Pulau Bali sebanyak 58 kapal pesiar dengan 85.972 turis, Pulau Nusa Tenggara sebanyak 97 kapal pesiar yang membawa 79.822 turis dan Pulau Jawa sebanyak 32 kapal pesiar dengan 32.966 turis.
Selain itu juga Pulau Sulawesi sebanyak 41 kapal pesiar yang membawa 16.520 turis, Pulau Kalimantan sebanyak 27 kapal pesiar dengan 3.284 turis, Pulau Maluku sebanyak 20 kapal pesiar yang membawa 3.602 turis dan Pulau Sumatra sebanyak 11 kapal pesiar dengan 3.510 turis.
"Peluang inilah yang belum tersentuh karena setiap tahun selalu ada kenaikan jumlah kapal yang berlabuh di Pelabuhan Benoa, maka kami mencoba menggarapnya dengan perajin yang tergabung dalam PP Tras Bali," ujar alumnus Jurusan Agronomi - Fakultas Pertanian - Universitas Udayana ini.
Dikatakannya, anggota PP Tras Bali terdiri atas 30 orang perajin tradisional, yang memproduksi kerajinan dan produk fashion. Lebih dari 70 persen itu berasal dari Denpasar, lainnya berasal dari berbagai daerah di Bali.
Untuk menjadi anggota PP Tras Bali, harus memiliki izin usaha, mau dikontrak setahun dan jika penjualan di pelabuhan sepi maka tidak boleh mundur.
"Selain itu, perajin itu harus benar-benar memproduksi barang kerajinan. Bukan pengepul atau mengambil barang dari orang lain," ucap dia. (WDY)
Bali Sasar Konsumen Kapal Pesiar
Kamis, 25 Februari 2016 12:38 WIB