Gianyar (Antara Bali) - Tim terpadu di Kabupaten Gianyar, Bali melakukan kunjungan mendadak (sidak) ke sejumlah pasar tradisional pasca penurunan harga bahan bakar minyak (BBM), namun harga kebutuhan bahan pokok meningkat.
"Kami dapat informasi, harga beberapa kebutuhan pokok mengalami kenaikan. Kami turun langsung ke pasar untuk mengetahui kebenarannya sekaligus menggali informasi penyebabnya," kata Kepala Bidang Pengawasan Barang dan Perlindungan Konsumen, Disperindag Kabupaten Gianyar, Dra. Ni Wayan Adnyaningsih, Kamis.
Seusai melakukan sidak bersama tim terpadu Ia mengatakan kalau harga kebutuhan pokok pasca menurunnya harga BBM, karena dari informasi yang berkembang, dikatakan terdapat kenaikan harga yang cukup siginifikan pada sejumlah kebutuhan pokok seperti bawang merah, bawang putih, cabai dan telur.
Kenaikan harga beberapa kebutuhan pokok mengalami perbedaan di beberapa pasar umum di Gianyar.
Dari pemantaun petugas hari Senin (4/1) di Pasar Umum Gianyar, harga bawang merah berkisar Rp 40.000/kg, di Pasar Umum Sukawati pada Kamis (7/1), kisaran Rp35.000 hingga Rp. 40.000/kg.
Sedangkan untuk bawang putih di Pasar Umum Gianyar seharga Rp24.000/kg sedangkan di Pasar Umum Sukawati Rp25.000 hingga Rp28.000/kg.
Sedangkan untuk cabai rawit merah di Pasar Umum Gianyar, (4/1) berkisar Rp30.000 sedangkan di Pasar Umum Sukawati, (6/1) lebih murah yakni kisaran Rp 26.000/kg. Begitu juga dengan harga telur ayam ras selisih Rp250 lebih murah di Pasar Umum Gianyar untuk per butirnya yakni Rp1.500.
Kenaikan juga terjadi pada daging ayam potong yakni dari Rp35.000 menjadi Rp 38.000/kg.
Ketut Mura, salah seorang pedagang kebutuhan bahan pokok di Pasar Umum Sukawati mengatakan, kenaikan harga beberapa kebutuhan pokok karena harga yang diberikan oleh distributor memang mengalami kenaikan.
Pihaknya hanya mengikuti harga yang diberikan pengepul. Selain itu diakuinya, pasokan seperti bawang merah, bawang putih dan cabai juga mengalami penurunan.
"Memang dari distributor segitu, kami kan sesuaikan dengan harga barang yang dibeli," ujar Ketut Mura. (WDY)
Tim Terpadu Sidak Ke Pasar Pantau Harga
Kamis, 7 Januari 2016 15:53 WIB