Jakarta (Antara Bali) - Protein dalam kedelai mampu menghadang
osteoporosis terutama pada perempuan setelah menopause, menurut sebuah
studi.
Berkurangnya hormon estrogen yang berfungsi melawan
kerapuhan tulang setelah menopause menjadi penyebab kecenderungan
perempuan mengalami osteoporosis setelah menopause.
Peneliti
mengungkapkan, kandungan isoflavon dalam kedelai memiliki struktur dan
fungsi sama halnya dengan estrogen. Oleh karena itu, bahan makanan ini
dianggap mampu membantu perempuan mencegah osteoporosis.
Untuk
keperluan studi, para peneliti dari Universitas Hull di Inggris meneliti
sekitar 200 orang perempuan yang telah dua tahun memasuki masa
menopause. Dalam hal ini mereka ingin mengetahui mana antara kedelai dan
isoflavon yang mampu melawan osteoporosis.
Mereka lalu memberi masing-masing partisipan 30 gram atau satu ons kedelai dan 66 mg isoflavon, setiap hari selama enam bulan.
Di
akhir masa studi, peneliti memeriksa kondisi tulang para perempuan
ini. Mereka menemukan, perempuan yang rutin mengonsumsi kedelai dan
isoflavon lebih rendah risikonya terkena osteoporosis.
Mereka
juga menunjukkan tanda-tanda risiko penyakit jantung yang lebih sedikit
dibandingkan perempuan yang hanya mengonsumsi kedelai tanpa ditambah
isoflavon.
"Kami menemukan, kedelai dan isoflavon aman dan
efektif meningkatkan kesehatan tulang pada perempuan di awal menopause.
66 mg isoflavon yang kami gunakan dalam studi ini sama dengan yang
biasanya digunakan dalam menu diet Oriental," kata ketua studi,
Thozhukat Sathyapalan, MD.
Tulang yang rapuh menjadi penyebab
kasus 9 juta patah tulang patah di seluruh dunia setiap tahunnya.
Yayasan ostroporosis di Amerika memperkirakan tahun lalu lebih dari 10
juta orang Amerika berusia di atas 50 tahun menderita osteoporosis,
seperti dilansir WebMD.(WDY)
Kedelai Bantu Hadang Osteoporosis
Selasa, 3 November 2015 8:28 WIB