Denpasar (Antara Bali) - Koperasi "Kerta Semaya Samaniya" milik petani di Kabupaten Jembrana, Bali melakukan ekspor perdana 12,5 ton biji kakao fermentasi senilai Rp50.000 per kg ke Valrhona, Prancis awal Oktober 2015.
Semakin banyak pengusaha dan koperasi menangani ekspor tentu akan menggairahkan pekebun untuk berproduksi dengan harapan pangsa pasar terbuka ke mancanegara, kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Disperindag Provinsi Bali, Made Suastika di Denpasar Selasa.
Banyaknya pengusaha dan koperasi ambil bagian dalam usaha perdagangan membuat kakao Bali semakin gencar memasuki pasaran ekspor, katanya.
Ia menjelaskan, realisasi perdagangan kakao produksi Bali, yang sebagian dihasilkan pekebun di Jembrana, Tabanan dan Buleleng itu, naik sehingga mampu menghasilkan devisa sebesar 1,1 juta dolar AS selama delapan bulan periode Januari--Agustus 2015 dari hasil pengapalan 151,8 ton.
Sebanyak 1.059 ton kakao dikapalkan selama Januari-Agustus 2014 ke pasaran ekspor bernilai 978 ribu dolar AS atau rata-rata 0,9 dolar per kg sedangkan periode yang sama 2015 hanya 151,8 ton seharga 1,1 juta dolar atau rata-rata 7,5 dolar per kg.
Ada sedikitnya lima negara pembeli utama kakao hasil petani daerah ini yakni Amerika Serikat, Inggris, Firlandia, Malaysia dan Australia, disamping negara lainnya seperti pengusaha asal Perancis mulai menjajagi untuk membeli hasil perkebunan ini.
Pengusaha luar negeri mulai menjajagi dengan mendatangi perkebunan kakao milik rakyat di Kabupaten Jembrana dan tampaknya juga memiliki kualitas yang bagus karena penanganannya cukup baik dari hasil petikan hingga siap ekspor. (WDY)