Gianyar (Antara Bali) - Jamboree Kelompok Siswa Peduli HIV/ AIDS dan Narkoba (KSPAN) Kabupaten Gianyar, diakhiri dengan lomba debat yang berlangsung Sabtu di Balai Budaya Gianyar, Bali.
"Pagi ini sebanyak 28 peserta Jambore Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba (KSPAN) ikut lomba debat dan presentasi," kata Ketua Panitia Jamboree KSPAN Kabupaten Gianyar I Dewa Made Oka Sedana, di Gianyar.
Kedua lomba itu, kata Oka Sedana, sekaligus mengakhiri acara pawai jamboree KSPAN yang digelar sejak Jumat (22/10) lalu.
Ia menyebutkan, sebelumnya acara jambore itu diiisi dengan pawai membagikan poster, leaflet dan pita AIDS dan Narkoba. "Pada pawai kemarin dilepas sekitar 300 peserta," ujarnya.
Peserta pawai itu, kata Sedana Oka, diikuti peserta dari tiap kecamatan di Kabupaten Gianyar yang masing-masing mengirimkan 26 orang peserta.
Sedangkan masing-masing sekolah di tiap kecamatan, jelas Oka Sedana mengirimkan 11 orang siswa KSPAN SMP dengan dua guru pembina dan 11 orang siswa KSPAN SMA dengan dua guru pembina.
Ia mengatakan, jamboree itu bertujuan untuk meningkatkan daya nalar, pengetahuan, keterampilan dan kreativitas siswa KSPAN dalam mencegah serta menanggulangi HIV/AIDS dan narkoba.
Wakil Bupati Gianyar Dewa Made Sutanaya mengatakan, Kabupaten Gianyar menduduki peringkat lima terbesar kasus HIV/AIDS di Bali.
Saat ini di Kabupaten Gianyar ada 142 kasus HIV/AIDS. "Dari jumlah itu, 20 orang telah meninggal dunia," ujarnya.
Untuk itu, jelas Sutanaya, secara nasional yang penderita HIV/AIDS adalah kelompok usia produktif yakni pelajar dan mahasiswa, sehingga pencegahan mulai pada usia sekolah harus terus ditingkatkan, salah satunya lewat penyelenggaraan Jamboree KSPAN.
Dewa Sutanaya juga menekankan siswa mampu memahami tentang bahaya AIDS dan narkoba. Dengan itu, senantiasa dapat dilakukan pencegahan, sehingga tidak sampai terjerat dan menjadi penderita HIV/AIDS.(*)