Denpasar (Antara Bali) - Penjabat Wali Kota Denpasar Anak Agung Gede Geriya melakukan tatap muka dengan aparat pemerintah terbawah, mulai dari kepala desa hingga camat guna menyukseskan program pemerintah yang selama ini menjadi kendala di masyarakat.
"Denpasar menghadapi berbagai permasalahan seperti masalah kebersihan, dan kemacetan. Untuk menangani kebersihan hendaknya jangan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata, melainkan juga menjadi tanggung jawab bersama masyarakat," katanya di Denpasar, Senin.
Ia mengharapkan masyarakat turut aktif menjaga dan mengawasi pelaksanaan kebersihan tentunya masalah kebersihan dapat ditangani dengan baik. Terlebih Pemkot Denpasar melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan telah membuat berbagai terobosan menangani masalah sampah selain membuat bank sampah juga telah disediakan anjungan sampah.
"Ini sangat membantu dalam memotivasi masyarakat untuk mewujudkan lingkungan bersih," kata Agung Geriya.
Terkait dengan program kemasyarakat yang telah dilaksanakan selama ini agar terus dilaksanakan dan harus mendapat dukungan dari masyarakat. Karena apa pun kegiatan yang dilaksanakan tanpa ada dukungan dari masyarakat program tersebut tidak dapat berjalan dengan baik.
Agung Geriya menyinggung netralitas pegawai dalam menghadapi Pilkada yang akan datang. Karena itu PNS harus menjaga netralitas dan menggunakan hak pilihnya pada pelaksanaan pilkada.
"Kami tekankan sebagai aparat pemerintah terutama PNS agar tetap menjaga netralitas dalam menyambut pilkada ini. Jangan sampai ada PNS terlibat politik praktis," ucapnya.
Ini merupakan salah satu tugas yang dibebankan dalam memfasilitasi pelaksanaan pilkada sehingga dapat berjalan dengan baik.
Camat Denpasar Utara, I Nyoman Lodra mengatakan tatap muka ini untuk menyampaikan program pembangunan yang telah dilaksanakan Kecamatan Denpasar Utara sesuai visi dan misi serta menterjemahkan program Pemkot Denpasar.
Melalui tatap muka ini dapat meningkatkan koordinasi dengan aparat terbawah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Lodra menambahkan kepala lingkungan dan kepala dusun sebagai ujung tombak pelayanan diharapkan dapat menjadi motivasi pembangunan ditengah dinamika pembangunan ini.
Nyoman Lodra menyampaikan pembangunan di Kecamatan Denpasar Utara tetap menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat. Dengan pemberdayaan masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu sendiri.
Nyoman Lodra menambahkan dalam mensinergikan pembangunan di Kecamatan Denpasar Utara pihaknya tetap mengacu pada pembangunan yang dilaksanakan Pemerintah Kota Denpasar. Seperti dalam pembangunan lingkungan pihaknya melibatkan peran serta masyarakat untuk turut peduli dalam pembangunan lingkungan, contohnya pembuatan bank sampah.
"Saat ini telah terdapat sebanyak 27 bank sampah yang tersebar di 11 desa/kelurahan. Kami mengajak seluruh masyarakat untuk terus peduli terhadap permasalah lingkungan. Untuk itu kami berharap kepada masyarakat dapat memilah sampah mulai dari rumah tangga," katanya. (WDY)