Jakarta (Antara Bali) - PT Pertamina (Persero) telah menggunakan auditor asing yang membidangi audit investigasi untuk melakukan audit Petral.
"Audit investigasi dari luar, dia memang sudah 'expert' (ahli) untuk audit investigasi," kata Vice President Coorporate Communication PT Pertamina Wianda Pusponegoro di sela-sela acara halalbihalal perusahaan tersebut di Kantor Pusat PT Pertamina, Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan pertimbangan memilih auditor luar karena pihaknya ingin auditor yang ahli dalam audit investigasi, bukan sekadar auditor dalam keuangan.
"Dia harus ahli di bidang audit investigasi, jadi tidak bisa sebagai auditor biasa bukan hanya audit di 'legal' (hukum) maupun 'financial' (keuangan), tapi memang ahli di auditor investigasi dan harus mempunyai kredibilitas untuk internasional," ujarnya.
Ia enggan memberitahukan auditor asing yang ditunjuk untuk melakukan audit Petral tersebut. "Tentunya kita cari yang terbaik. Jadi, memang kita melakukan proses ini secara serius," tuturnya.
Mengenai Petral, ia mengatakan pihaknya akan menunggu hasil audit terlebih dahulu untuk menentukan langkah lebih lanjut. "Jadi, kita tentunya harus selesaikan dulu proses dari audit yang terjadi, karena proses audit ini dilihat secara keseluruhan tidak boleh kita mengambil keputusan berdasarkan informasi yang sepotong-potong. Jadi, tentunya kita serahkan kepada badan independen ini yang melakukan audit tersebut," paparnya.
Ia mengatakan Pertamina akan bertindak secara kooperatif untuk membantu proses audit tersebut, termasuk memberikan data sebanyak mungkin dan informasi yang dibutuhkan. "Baru dari situ akan ada kesimpulan yang akan menjadi tindak lanjut mana yang kemudian harus ditelusuri," ujarnya.
Ia mengatakan pihaknya belum dapat memastikan waktu penyelesaian proses audit petral tersebut. "Kita ini kan baru 'start' (mulai) sebelum Lebaran. Nah, jadi nanti kita lihat proses selanjutnya, waktu tidak bisa terlalu rigid ya ditentukan," tuturnya.
Ia mengatakan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dapat saja ikut terlibat dalam audit tersebut, jika memang diperlukan. "(BPK dilibatkan) Kalau di tengah-tengah ternyata diperlukan. Sebelum audit ini berlangsung kita sudah mengkomunikasikan dengan BPK. Nah, tapi kan kadang-kadang BPK itu tidak bisa terjun langsung sebelum ada temuan-temuan yang harus ditelusuri," tukasnya. (WDY)
Pertamina Gunakan Auditor Asing Tangani Petral
Rabu, 22 Juli 2015 16:38 WIB