Denpasar (Antara Bali) - Tokoh Hindu asal Amerika Serikat Dr. Edith Best memaparkan arti pendidikan berdasarkan kitab suci Bhagawad Gita dalam acara pertemuan akbar tokoh Hindu seluruh dunia yang di Gedung Ksirarnawa, Art Centre, Denpasar, Bali, Selasa.
"Secara umum pendidikan menjabarkan nilai-nilai dasar dimana proses belajar dan mengajar bertemu, menguraikan apa itu pendidikan, tujuannya, hubungan antara pendidikan dan masyarakat, definisi identitas dan kebutuhan pokok pelajar, hubungan antara guru dan murid, serta proses belajar itu sendiri," kata Dr. Edith Best yang sudah berkeliling mengajarkan filsafat kitab suci Bhagawad Gita ke pelosok dunia ini.
Ia mengatakan, pendidikan mempersiapkan individu dalam hubungannya dengan Tuhan, alam ciptaan, makhluk lainnya, dan dirinya sendiri, tujuan utama pendidikan adalah menjadikannya terikat dengan Tuhan Yang Maha Mutlak. Tuhan Yang Maha Agung dinyatakan dalam Isopanisad dan Bhagavad Gita sebagai sahabat terbaik.
Pendidikan menurutnya bukan hanya untuk mengetahui Tuhan dan alam saja, tetapi juga untuk mengetahui diri kita sendiri, sebagai realisasi diri. Pendidikan mengajarkan kita untuk memiliki kesadaran Tuhan serta mengidentifikasi diri sebagai bagian dari masyarakat. Tujuan utama pendidikan adalah untuk menghormati semua makhluk dan mengembangkan etika hidup. Mencintai Tuhan dan semua makhluk adalah merupakan akar karakter yang baik.
"Individu yang terdidik dengan baik akan memberikan manfaat kepada masyarakat. Mereka yang sudah dididik dengan filsafat Isopanisad akan menjalani hidup berdasarkan tugas kewajiban dan tanggung jawab sebagai persembahan kepada Tuhan. Isopanisad mengajarkan bahwa mereka yang sudah terdidik dengan baik akan memandang kesatuan kepentingan semua makhluk untuk melayani Tuhan," kata dia.
Ia menambahkan, pelajar adalah merupakan jiwa-jiwa yang menjadi bagian dan paket dari Tuhan, dan karenanya secara alami bersifat baik. Kendatipun secara kuantitas, jiwa itu tidak pernah sama dengan Tuhan, namun ia memiliki sifat spritiual yang sama dengan Tuhan. Karena itu seperti juga halnya Tuhan, setiap individu bersifat pribadi dan memiliki kehendak bebas.
"Sifat-sifat individual ini akhirnya terwujud dalam sifat aslinya, sebagai bentuk spiritual dari setiap individu yang berada secara tidak tergantung dari badan fisik dan pikiran. Di sisi lain, bentuk Tuhan selalu bersifat spiritual dan tidak pernah bersiftat material.
Seorang pelajar merupakan bagian dari energi marginal Tuhan itu sendiri, dan bisa hidup dalam dua sifat yaitu spiritual dan material," ujarnya.
Dr. Edith Best melanjutkan, pelajar memerlukan latihan membatasi kenikmatan panca indera, tujuannya adalah pengendalian diri, intinya adalah memberikan pelajar bimbingan, dorongan, dan contoh agar mereka memakai kehendak bebas dengan seksama dan bertindak untuk menyenangkan Tuhan. Guru yang bonafid menghubungkan pelajar dengan kebaikan yang agung untuk membangkitkan sifat-sifat spiritual.
"Isopanisad menjelaskan bahwa proses belajar dalam lingkup yang luas bersifat didaktif dan experiensial, pelajar harus mendengarkan ilmu pengetahuan dari pemegang otoritas dan mengalami secara praktis kebenaran yang dia dengar dan ilmu pengetahuan akhirnya tersingkap dari dalam diri pribadi oleh Tuhan sendiri," demikian Dr. Edith Best. (WDY)