Kupang (Antara Bali) - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dalam kunjungan kerjanya ke Nusa Tenggara Timur menyempatkan diri untuk memantau lokasi pembangunan terminal Internasional Bimoku di Kupang.
"Kalau lahannya memang tidak ada masalah maka rencana pembangunan terminal tersebut dapat segera dilaksanakan," katanya saat ditemui wartawan di lokasi pembangunan terminal Bimoku di Kupang, Minggu.
Namun menurutnya pihak kementerian perhubungan akan melakukan studi lingkungan soal kelayakan terminalnya dan studi kelayakan lalu lintasnya, yang akan melibatkan pihak kepolisian dalam hal ini Polda NTT untuk melihat lokasi tersebut strategis atau tidak.
Sebab menurutnya, pembangunan sebuah terminal itu juga harus dilihat dari lokasinya serta efisien atau tidak efektifnya terminal tersebut.
Turut hadir dalam meninjau lokasi pembangunan terminal tersebut Menteri Perindustrian dan Perdagangan Saleh Husin, beserta Gubernur NTT Frans Lebu Raya dan Wali Kota Kupang Jonas Salean, beserta pejabat-pejabat daearh lainnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Kupang ketika ditanyai terkait pembangunan terminal tersebut, ia mengatakan tujuan dibangunnya terminal tersebut adalah untuk menampung bus-bus yang mengangkut penumpang dengan rute Kupang Timor Leste dan sebaliknya.
"Dari perencanaan yang ada di Kota Kupang ini, kami rencanakan untuk 20 tahun kedepan untuk mengantisipasi padatnya penumpang, kendaraan, serta barang bukan hanya sekedar sampai di Atambua tetapi juga di Timor Leste. Oleh sebab itu kita akan bangun terminal Internasional,"katanya.
Ia menjelaskan, pembangunan terminal yang luasnya mencapai 3,2 hektaare tersebut tidak mengeluarkan dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) namun semua dananya berasal dari pemerintah pusat.
Untuk lahan sendiri, ia mengatakan sudah tidak ada kendala sebab sudah dilakukan pembebasan yang dilakukan oleh pemerintah kota.
"Semua anggarannya dari pemerintah pusat oleh karena itu menteri Jonan hari ini datang untuk memantaunya, dan terkait lahan sudah bebas," tuturnya.
Ia menjelaskan, jika telah dibangun, terminal tersebut nantinya akan dibangun kios-kios yang diprioritaskan bagi masyarakat yang sebelumnya memiliki lahan tersebut, dan telah ada kesepakatan antara pemerintah kota dengan warga setempat.
"Sudah ada kesepakatan antara pemkot dengan warga sekitar dengan akan dibangun kios atau los yang digunakan untuk berdagang dalam lokasi terminal," ujarnya.
Ia berharap agar dengan peninjauaan langsung dilakukan Menhub tersebut, proposal yang telah diajukan kekementerian akan ditindaklanjuti agar pembangunan tersebut dapat segera berjala.
"Dalam proposal tersebut kami usulkan Rp20 sampai Rp20 milliar, namun kita tunggu saja hasilnya bagaimana," tambahnya. (WDY)