Denpasar (Antara Bali) - Perkembangan pariwisata di Buleleng, terkendala lemahnya infrastruktur jalan dari pusat-pusat objek wisata terkenal yang terkonsentrasi di Bali Selatan, menuju daerah paling utara di Pulau Bali tersebut.
"Jalan umum menuju Buleleng kondisinya memprihatinkan karena selain medannya yang berliku dan turun naik, lebar jalan juga sangat sempit," kata pengamat pariwisata, I Made Darmawan di Denpasar, Kamis.
Ia menjelaskan, kondisi jalan yang sempit dan penuh tikungan tersebut menyebabkan para investor enggan menanamkan modalnya untuk membangun objek wisata di Buleleng, karena khawatir jumlah kunjungan wisatawan sepi.
Kondisi tersebut, menurut Darmawan, diperparah sistem pengelolaan pariwisatanya belum profesional di daerah yang berjarak sekitar 100 km dari Kota Denpasar dengan jarak tempuh sekitar tiga jam. Para wisatawan enggan berkunjung ke Buleleng dengan jarak tempuh dan tantangan perjalanan yang berat tersebut.
Menurut dia, wisatawan yang datang ke Bali kebanyakan mengincar daerah-daerah yang sudah terkenal seperti Pantai Kuta, Tanah Lot, Ubud dan daerah lain yang kebanyakan berlokasi di Bali bagian selatan meliputi Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan. "Ketika biro perjalanan wisata menawarkan berkunjung ke Bali utara, para wisatawan akan berpikir seribu kali, karena jarak yang begitu jauh dan membutuhkan waktu berjam-jam untuk mencapai ojek wisata di Buleleng," kata dia.
Menurut Darmawan, pemerintah daerah semestinya harus segera merealisasikan pembangunan Bandara Internasional Buleleng (BIB) yang selama ini hanya sekedar wacana. Pembangunan Bandara Buleleng menurutnya akan dapat memicu para investor untuk berinvestasi di daerah paling utara Pulau Dewata itu. "Pembangunan Bandara saya kira menjadi jalan yang tepat untuk menyeimbangkan pembangunan bidang pariwisata antara Bali Utara dan Bali Selatan, kalau masih saja seperti saat ini, bagaimana bisa Bali bagian utara bisa berkembang jika akses jalan menuju daerah tersebut amburadul" tutur dia.
Selain itu, pemerintah Provinsi Bali dapat memberikan perhatian lebih terhadap pariwisata di Buleleng terkait infrastruktur jalan dan pengelolaan pariwisata di daerah tersebut. Dengan demikian, lambat laun pariwisata di Buleleng akan berkembang. "Pemerintah Provinsi Bali sebenarnya harus memegang peranan terhadap ketimpangan pembangunan antara Bali Selatan dan Bali Utara karena sangat terkait dengan pemerataan pembangunan di Pulau Dewata ini," kata dia. (WDY)
Pariwisata Buleleng Terkendala Infrastruktur Jalan
Kamis, 21 Mei 2015 9:35 WIB