Jambi (Antara Bali) - Perdana Menteri (PM) Norwegia, Erna Solberg, mencium tangan orang rimba saat kunjungannya ke pemukiman orang rimba di Senamat Ulu, Kabupaten Bungo (Jambi), Rabu.
Pemandangan menarik itu terlihat ketika PM mengunjungi induk-induk (perempuan) orang rimba di tenda-tenda pemukiman orang rimba setelah mengadakan dialog dengan bapak-bapak orang rimba binaan KKI WARSI.
Awalnya PM menyapa anak orang rimba dan anak tersebut menyalami PM dengan mencium tangan, PM lalu bertanya mengapa harus mencium tangan. Setelah mendapat jawaban bahwa mencium tangan adalah tradisi hormat dengan seseorang, PM pun kembali mencium tangan sang anak Rimba. Bahkan itu dilakukan PM Norwegia juga dengan wanita dewasa dan wanita tua di pemukiman tersebut.
Fenomena menarik itu tentu sangat menjadi perhatian rombongan dan semua yang hadir saat itu. Pasalnya apa yang dilakukan PM memang terlihat ganjil mengingat status PM adalah kepala negara. PM sepertinya ingin mengetahui langsung kondisi orang rimba, dulu, sekarang yang akan datang. PM pun selalu dijelaskan oleh Manager Komunikasi KKI WARSI, Rudi Syaf.
PM bersama orang rimba melakukan dialog tentang kawasan hutan dan penghidupan di hutan. Dari dialog itu diketahui bahwa orang rimba kian terjepit dari hutan dan sangat penting sekali menemukan cara untuk melindungi hutan, agar orang rimba bisa tetap bertahan di dalam hutan.
"Kami sudah terbatas mencari penghidupan di hutan, tidak bisa lagi berburu babi serta mendapatkan hasil hutan seperti getah balam dan jernang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari karena sebagian besar hutan sebagai wilayah jelajah mereka sudah habis, katanya. Sementara itu, Manager KKI WARSI, Rudi Syaf mengatakan, dihutan Bungo orang rimba terdata 57 KK dengan jumlah jiwa sebanyak 137 jiwa.(WDY)