Denpasar (Antara Bali) - Akademisi perikanan dan ilmu kelautan Universitas Warmadewa, Denpasar, Ir I Gede Sudiarta MSi menilai pemerintah Bali perlu mengoptimalkan pengelolaan pelabuhan perikanan yang sudah ada sehingga dapat dijadikan pusat jual beli produksi kelautan dan perikanan.
"Saya mendorong optimalisasi pelabuhan yang sudah ada karena sejauh ini belum banyak dimanfaatkan. Salah satu contohnya pelabuhan perikanan yang ada di pelabuhan pendaratan ikan (PPI) Sangsit, Kabupaten Buleleng," ujar Sudiarta, di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, pelabuhan perikanan yang ada di Bali Utara tersebut perlu peremajaan dan penambahan fasilitas sehingga nelayan setempat dapat memanfaatkan dermaga itu menjadi pusat transaksi jual beli ikan.
Peremajaan dan penambahan fasilitas untuk dermaga ikan itu juga harus dilengkapi fasilitas gudang pendingin (coldstorage) sehingga para nelayan dapat memanfaatkan pelabuhan perikanan itu dan mau bersandar di tempat tersebut. Ia mengakui dengan dilengkapinya fasilitas pabrik ikan itu, apabila hasil tangkapan nelayan setempat tidak laku terjual dapat langsung dimasukkan ke dalam tempat tersebut.
Demikian juga dengan pabrik ikan yang ada di Desa Amed, Kabupaten Karangasem, dimana pemanfaatan coldstorage" itu belum berjalan optimal sehingga pemerintah perlu mengkaji ulang apa permasalahannya.
Oleh sebab itu, apabila dilakukan pembangunan pelabuhan perikanan yang baru, dikhawatirkan akan berbenturan dengan banyak kepentingan lain sehingga pihaknya mendorong pemerintah mengoptimalkan dermaga yang sudah ada untuk dikembangkan. (WDY)
Akademisi: Bali Perlu Optimalkan Pengelolaan Pelabuhan Perikanan
Selasa, 7 April 2015 10:10 WIB