Kuopio Ischaemic Heart Disease Risk Factor Study, KIHD, University of Eastern Finland, melakukan studi itu berdasarkan data penelitian kebiasaan makan 2.332 pria berusia 42 tahun sampai 60 tahun sepanjang 1984-1989. Dalam periode pengamatan 19,3 tahun, 432 pria didiagnosis menderita diabetes tipe dua.
Para pria yang mengonsumsi sekitar empat telur dalam sepekan memiliki risiko diabetes tipe dua 37 persen lebih rendah ketimbang pria-pria yang hanya mengonsumsi sekitar satu telur dalam satu pekan.
Siaran publik University of Eastern Finland di EurekAllert! menyebutkan, hubungan itu tetap bertahan bahkan setelah faktor-faktor penyebab lain seperti aktivitas fisik; indeks masa tubuh; serta konsumsi rokok, buah dan sayur dijadikan pertimbangan.
Namun menurut hasil studi itu konsumsi lebih dari empat telur tidak membawa manfaat tambahan signifikan. Kondisi itu mungkin terjadi karena tidak seperti populasi yang lain, konsumsi telur di Finlandia tidak berhubungan kuat dengan gaya hidup tidak sehat seperti merokok, aktivitas fisik yang rendah atau konsumsi daging olahan.
Selain itu, telur memiliki banyak manfaat yang di antaranya berpengaruh pada metabolisme glukosa dan inflamasi rendah, dan demikian menurunkan diabetes tipe dua. Hasil studi itu juga menunjukkan bahwa manfaat keseluruhan makanan sulit dilihat berdasarkan satu kandungan nutrisi seperti kolesterol saja. Oleh karena itu riset-riset nutrisi dalam beberapa tahun terakhir makin banyak difokuskan pada manfaat kesehatan dari makanan secara keseluruhan. (WDY)
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa