Jakarta (Antara Bali) - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno LP
Marsudi dan Menteri Luar Negeri Kepulauan Solomon Milner Tozaka MP
melakukan pertemuan bilateral pertama di Honiara, Kepulauan Solomon pada
Sabtu (28/2).
Kunjungan kerja Menlu Retno ke Negara Kepulauan
Solomon itu untuk menekankan pentingnya bagi Indonesia menjalin hubungan
bilateral yang erat dengan Kepulauan Solomon dan menegaskan komitmen
Indonesia untuk memperkuat kerjas ama, hubungan dan kontribusi terhadap
pembangunan di Pasifik.
Kedua menteri mengakui bahwa kedua
negara, yang memiliki latar belakang dan warisan budaya Melanesia,
membangun hubungan bilateral berdasarkan prinsip saling menguntungkan
dan saling menghormati integritas teritorial.
Dalam pertemuan
bilateral itu, kedua Menlu membahas upaya dan cara untuk lebih
meningkatkan kerja sama antara Indonesia dan Kepulauan Solomon,
khususnya di bidang ekonomi dan hubungan masyarakat melalui pembangunan
kapasitas dan bantuan teknis.
Menlu Retno dan Menlu Milner
sepakat untuk mempercepat penyelesaian sejumlah nota kesepahaman
terutama pada area kerja sama pembangunan, pembebasan visa untuk
diplomatik dan layanan paspor, serta kerja sama di bidang pendidikan.
Kedua
Menlu mengakui ada potensi besar di bidang perdagangan antara Kepulauan
Solomon dan Indonesia yang masih belum dimanfaatkan.
Oleh karena
itu, kedua pihak sepakat untuk mengintensifkan upaya mendorong
sektor-sektor swasta untuk menangkap peluang yang tersedia di kedua
negara.
Untuk bidang hubungan antarmasyarakat, kedua Menlu
menyambut berbagai program peningkatan kapasitas dan kerja sama teknis
yang telah dilakukan. Pada 2014 tercatat sudah ada 22 program
peningkatan kapasitas yang dilakukan di berbagai bidang, seperti
pendidikan, perikanan, pertanian dan UKM.
Sebagai realisasi dari
komitmen Indonesia untuk program pengembangan kapasitas bagi
negara-negara "Melanesian Spearhead Group" (MSG), Indonesia memberi
bantuan kerja sama teknis sebesar 20 juta dolar AS.
Kedua Menlu
sepakat bahwa tim teknis akan melakukan pertemuan pada tahun ini untuk
mendiskusikan ruang lingkup kerja sama pengembangan kapasitas yang dapat
dimanfaatkan semaksimal mungkin bagi pembangunan Kepulauan Solomon.
Terkait
isu regional, kedua Menlu menyetujui bahwa sebagai bagian dari
keterlibatan Indonesia yang semakin kuat di MSG, pihaknya akan
mengintensifkan komunikasi mengenai isu-isu terkait dengan MSG.
Selanjutnya,
Menlu Milner menyampaikan undangan kepada Menlu Retno untuk menghadiri
Pertemuan MSG pada Juli 2015 di Kepulauan Solomon, di mana Indonesia
akan menjadi negara penngamat.
Dalam kunjungan kerja tersebut,
Menlu Retno juga melakukan kunjungan kehormatan kepada Wakil Perdana
Menteri Kepulauan Solomon Douglas Ete.
Menlu Retno menyampaikan
undangan dari Presiden RI kepada Wakil Perdana Menteri Kepulauan Solomon
untuk menghadiri Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika 1955 dan 10
Tahun Kemitraan Strategis Asia-Afrika pada 19-24 April. (WDY)
Menlu RI-Kepulauan Solomon Lakukan Pertemuan Bilateral
Minggu, 1 Maret 2015 22:14 WIB