Depasar (Antara Bali) - Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Bali, Dewa Made Widiasa Nida mengatakan bahwa Wakil Gubernur, Ketut Sudikerta telah mempertontonkan kebodohan dan arogansinya terhadap masyarakat.
Hal itu dikatakan terkait pernyataan Sudikerta yang menyebutkan kubu pendukung Agung Laksono sebagai pengurus abal-abal dan memecah belah partai.
"Kenapa harus ngomong seperti itu, padahal di Kemenkumham jelas-jelas kedua kubu yakni Kubu Agung Laksono dan Aburizal Bakrie diakui pemerintah secara sah," katanya di Denpasar, Jumat.
Politikus asal Klungkung itu mengatakan bahwa sekelas Ketut Sudikerta yang menjabat sebagai Wakil Gubernur Bali seharusnya mengerti aturan hukum dan ketatanegaraan.
"Dengan membuat pernyataan seperti itu, maka dia telah mempertontonkan kebodohan dan arogansinya kepada masyarakat," katanya.
Selanjutnya pernyataan yang kasar yang dilontarkan oleh Ketut Sudikerta yang mengatakan kubu Agung Laksono pengacau dan perusak juga dipertanyakan oleh Dewa Nida. "Apakah Sudikerta tidak perusak yang sudah jelas-jelas mempertahankan Aburizal Bakrie yang terbukti janji-janjinya tidak pernah ditepati, prestasi menurun, dan masih banyak lagi kegagalan lainnya. Terus kenapa Sudikerta masih mempertahankan ARB sebagai pemimpin partai. Bukahkah ini yang akan menghancurkan partai," ujarnya.
Dia mengigatkan bahwa posisi kedua kubu tersebut sama dimata hukum dan nantinya siapapun yang menang dia yang akan memimpin partai. Sementara itu, Plt Ketua DPD I Partai Golkar Bali, Gde Sumarjaya Linggih mengatakan hal yang sama agar para kader tetap solid dan menunggu keputusan Mahkamah Partai di Jakarta. (WDY)