Denpasar (Antara Bali) - Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Denpasar Nyoman Purnajaya menyatakan pihaknya berjanji mengkaji ulang pelaksanaan "Glow Party" setelah terjadi insiden 14 pelajar mengalami iritasi mata akibat semprotan cairan sejenis cat saat menggelar pesta itu.
"Untuk keputusan meniadakan `glow party` tersebut tahun mendatang, kami harus mengkaji terlebih dahulu," ucap Purnajaya, di Denpasar, Senin.
Dia menjelaskan pihak sekolah tidak serta merta menghentikan pesta tersebut untuk tahun mendatang. Namun pihaknya berencana melakukan koordinasi dengan penyelenggara terkait pelaksanaan pesta tersebut.
Menurut dia, "glow party" tersebut baru pertama kali digelar serangkaian Festival Smansa ke-7.
Ia mengaku bahwa panitia penyelenggara "Glow Party" yang merupakan para pelajar di sekolah setempat sebelumnya telah konsultasi kepada pihak sekolah terkait penggunaan cairan tersebut yang katanya tidak berbahaya karena terbuat dari tepung maizena.
Mendapat penjelasan tersebut, pihak sekolah, lanjut Purnajaya, tidak bisa melarang kegiatan tersebut.
"Kemungkinan pelajar yang terkena semprotan itu terlambat merespons sehingga matanya terkena cairan itu," ujarnya.
Sebelumnya belasan pelajar sekolah menengah di Denpasar mengalami iritasi mata akibat terkena cairan warna-warni sejenis cat yang disemprotkan di bawah lampu ultraviolet atau UV Spash saat menghadiri "glow party" yang digelar di SMA Negeri 1 Denpasar pada Sabtu (17/1) malam.
Semprotan cairan di bawah sinar UV itu menghasilkan kilatan cahaya warna-warni sehingga disebut "Glow Party" atau pesta yang penuh cahaya.
Untuk mengikuti pesta itu, peserta harus menggunakan kacamata hitam.
Namun sayang pesta gaul di sekolah favorit di Denpasar itu menelan korban karena sebanyak 14 pelajar mengalami iritasi pada bagian mata.
Para korban tidak hanya berasal dari sekolah yang dikenal dengan sebutan "Smansa" itu tetapi beberapa pelajar dari SMP terdekat di sekolah yang terletak di Jalan Kamboja Denpasar tersebut.
Pelajar yang rata-rata masih anak baru gede (ABG) itu harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.
Sebagian besar pelajar itu dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar.
Mereka dilarikan ke Unit Gawat Darurat sehari setelah pesta atau pada Minggu (18/1) pagi dan beberapa di antaranya terpaksa menjalani rawat inap.
Sebagian besar kedua mata para korban tidak bisa dibuka karena perih dan silau saat terpapar cahaya akibat terkena cairan cat itu.
Akibatnya, kedua mata para korban harus dibersihkan dengan cairan khusus sebanyak enam jam sekali. (WDY)
Kepala SMA 1 Denpasar Kaji "Glow Party"
Senin, 19 Januari 2015 20:30 WIB