Denpasar (Antara Bali) - Pengamat Pariwisata Bali, Tjokorda Gde Agung meninlai tepat, langkah Garuda Indonesia, perusahaan penerbangan nasional negeri ini memusatkan perhatiannya terhadap lintasan penerbangan Tiongkok-Denpasar,Bali.
"Langkah itu sebagai tindak lanjut dari usaha pemerintah memberlakukan bebas visa terhadap turis dari lima negara mulai 2015 termasuk asal Tiongkok ke Indonesia," kata Tjokorda Gde Agung, Kamis, menanggapi mulai dibukanya penerbangan Garuda dari dan ke Denpasar-Tiongkok.
Program bebas visa tanpa diimbangi dengan penerbangan ke negara yang bersangkutan mustahil bisa meningkatkan jumlah kunjungan turis asing dari negeri itu, sebab "jembatan udara" ini paling berperan dalam memperbanyak kedatangan pelancong.
Adanya penerbangan langsung dari Tiongkok ke Bali pergi pulang dapat dipastikan akan menambah lebih banyak jumlah kunjungan turis dari negeri Panda itu ke Pulau Dewata, karena adanya keringanan bebas visa dan angkutan lancar.
Turis asal Tiongkok yang berlibur ke Bali saat ini saja prosentase peningkatannya paling tinggi dari pada pelancong mancanegara lainnya ke Bali, tambah Tjok Gde Agung sambil menunjukkan data resmi kedatangan turis asing ke daerah ini.
Sesuai catatan Dinas Pariwisata Bali menyebutkan, bahwa persentase peningkatan turis Tiongkok ke Bali tertinggi yakni mencapai 49,25 persen dari 361.311 orang menjadi 539.252 orang selama Januari-November 2014.
Kehadiran wisatawan asing asal Tiongkok tersebut memiliki andil 15,77persen dari seluruh turis asing ke Pulau Dewata selama periode sebelas bulan I-2014 sebanyak 3,4 juta orang, atau menempati peringkat kedua setelah Australia 893.873 orang.
Persentase penambahan turis asing tertinggi kedua adalah asal India yakni 36,72 persen dari sebanyak 57.068 orang menjadi 78.023 orang selama Januari-November 2014, diperingkat tiga adalah Singapura 34,39 persen dari 115.517 orang menjadi 155.244 orang.
Jadi dengan adanya usaha memperbanyak penerbangan langsung dari Bali-Tiongkok pergi pulang sudah dapat dipastikan akan meambah banyak turis negeri itu ke daerah ini, sebab Tiongkok merupakan pangsa pasar terbesar setelah Australia selama ini, demikian Tjok Gde Agung. (WDY)
Pengamat: Tepat Langkah Garuda Lintasi Tiongkok-Denpasar
Kamis, 15 Januari 2015 10:27 WIB