Denpasar (Antara Bali) - Puluhan anggota Persatuan Warga Persaudaraan Tegal, Jawa Tengah yang umumnya sebagai pedagang martabak di Kota Denpasar, Bali, mulai mudik bersama menggunakan bus ke kampung halaman untuk bisa merayakan Lebaran 2010.
"Kami mengawali dengan tiga bus untuk pulang mudik bareng, dan nanti pada H-3 jumlahnya akan lebih banyak lagi," tutur Kordinator Warga Persaudaraan Tegal Bali, Samlawi, menjelang keberangkatan rombongannya dari Lapang Lumintang Denpasar, Sabtu pagi.
Selain dengan bus, sejumlah warga Tegal yang juga pedagang martabak di Bali, diketahui sudah ada yang mudik mendahului menggunakan sepeda motor.
Dengan demikian, beberapa hari menjelang dan setelah Lebaran, dapat dipastikan Kota Denpasar akan menjadi cukup lengang dari pedagang martabak.
Sudah menjadi tradisi, ucap Samlawi, warga Muslim merayakan Lebaran harus dekat dengan keluarganya, sehingga di mana pun berada mereka berusaha untuk mudik. "Maka tidak mustahil Denpasar akan mengalami hal sama seperti Jakarta, yakni 'kehilangan' pedagang martabak," ucapnya sambil tersenyum.
Bedanya, lanjut dia, Jakarta akan betul-betul lenggang saat perayaan Lebaran, tetapi Denpasar yang adalah kota pariwisata, tentu akan tetap ramai, meski sempat ditinggal ratusan pedagang.
"Paling tidak sehari setelah Idul Fitri, masyarakat dari sejumlah daerah akan berduyun-duyun melakukan perjalanan wisata ke Pulau Dewata," ujarnya.
Pemudik dari pelosok Bali mulai terasa dengan semakin macetnya sejumlah jalan raya menuju terminal antarprovinsi di Ubung maupun ke jurusan Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana.
Jalanan tampak semakin padat dengan kendaraan roda dua dan empat yang digunakan pemudik, lengkap dengan aneka jenis kantong atau barang yang dibawanya.
Untuk menjamin kenyamanan para pengguna kendaraan bermotor yang mudik baik ke kota-kota di Jawa maupun ke Nusa Tenggara Barat seperti ke Lombok, PT Jasa Raharja membangun posko kesehatan untuk pelayanan.
Pimpinan Jasa Raharja Bali Djoko Sutomo mengatakan, untuk menangani masalah kesehatan masyarakat pemudik dalam rangkaian Lebaran di Bali, pihaknya membangun posko di tiga lokasi, antara lain di Terminal Bus Antarprovinsi Ubung Denpasar.
Untuk dua posko kesehatan yang lain dibangun di pintu keluar masuk Bali di Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk (Bali Barat) yang melayani pemudik ke Jawa, dan di Pelabuhan Padang Bai (Bali Timur) bagi pemudik yang akan berangkat ke Lombok, NTB, katanya.
"Di kedua pintu masuk dan keluar Bali lewat darat itu kami sediakan posko kesehatan, karena para pemudik akan lebih ramai lewat pelabuhan, baik dengan angkutan umum maupun mobil dan sepeda motor milik pribadi," ucapnya.
Sedangkan di Bandara Ngurah Rai, posko sudah disediakan oleh pihak pengelola bandara, sementara petugas Jasa Raharja hanya ikut berpartisipasi saja, kata Djoko yang mengaku baru beberapa bulan bertugas di Bali.(*)