Jakarta (Antara Bali) - Anggota DPR RI dari Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan, Hendrawan Supratikno, memastikan Presiden Joko Widodo tidak
akan memilih calon menteri yang melakukan pelanggaran akademik, seperti
menerima suap saat membimbing mahasiswa atau menjiplak karya ilmiah
(plagiasi).
"Ya ini masukan yang bagus. Tentunya Pak Jokowi tidak akan memilih orang
yang melakukan pelanggaran seperti
menerima suap saat disertasi atau plagiasi. Itu sudah melanggar etika,
profesi ," kata Hendrawan di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis.
Mantan
anggota Komisi VI DPR RI itu menegaskan bahwa menerima suap saat
membimbing mahasiswa dan melakukan plagiasi adalah cacat integritas.
"Kami sudah sampaikan kepada Pak Jokowi soal tersebut. Karena salah satu
syarat menjadi menteri adalah memiliki integritas, profesional dalam
bidangnya," kata Hendrawan.
Ia menyambung, "Saya rasa tidak pantas bila ada calon menteri melakukan pelanggaran akademik, terutama melakukan plagiasi." (WDY)
Jokowi Tidak akan Memilih Plagiat
Kamis, 23 Oktober 2014 15:05 WIB