Tim
Amerika, yang tidak diperkuat sejumlah pemain bintang NBA seperti
LeBron James dan Kevin Durant, menutup turnamen dengan catatan sempurna
sembilan kemenangan tanpa sekalipun kalah (9-0) untuk mempertahankan
gelar yang sebelumnya mereka menangi di Istanbul 2010 silam.
Serbia
memulai dengan meyakinkan dan unggul 15-7 di beberapa menit awal, namun
itu catatan terbaik mereka dalam laga itu sebab kapten Amerika, James
Harden, memimpin capaian 15 angka beruntun untuk membawa timnya melaju
kencang dan mengambil alih keunggulan.
Sepanjang
dua kuarter pertama, tim Amerika menemui sasaran 11 kali dari 16
percobaan tembakan tiga angka dan unggul 67-41 ketika kedua tim
menyambangi ruang ganti dengan playmaker Kyrie Irving tampil menawan bersamaan dengan kedua rekannya DeMarcus Cousing dan Kenneth Faried mendominasi papan angka.
Di
paruh pertama laga Irving mencatatkan perolehan 18 poin dari 26 angka
yang ia cetak secara keseluruhan, sementara rekan-rekannya berusaha
menghentikan pergerakan playmaker Serbia, Milos Teodosic.
"Lima
menit pertama menjadi pukulan telak bagi kami dan selanjutnya seluruh
tim bersatu padu," kata pelatih Amerika, Mike Kryzewski, dalam
konferensi pers purnalaga.
"Tentu saja Irving
dan Harden sangat luar biasa namun ini adalah tim yang menyenangkan
untuk ditangani dan saya bangga dengan mereka. Capaian ini sama luar
biasanya bagiku dengan hal-hal lain, seperti kejuaraan nasional dan
Olimpiade. Tim ini dan apa yang mereka lakukan sungguh spesial bagiku,"
ujarnya berbahagia.
Serbia yang mencapai babak
final dengan meraih tiga kemenangan mengejutkan di fase gugur berjuang
keras untuk membuat skor akhir laga itu tidak terlalu memalukan di paruh
kedua, namun sulit menandingi ketangkasan Amerika baik dalam hal
tembakan jarak jauh maupun rebound.
Negara
Balkan itu tidak akan pulang dengan kepala menunduk mengingat mereka
untuk kali pertama menempati podium di Piala Dunia Bola Basket sebagai
negara merdeka, setelah sebelumnya memenangi medali perak di Kejuaraan
Eropa 2009 lalu.
Ribuan pendukung Serbia
menyaksikan laga tersebut melalui layar raksasa di ibu kota Belgrade dan
sejumlah kota lain, sementara sebagian warga lainnya tumpah ke jalan
melakukan parade dengan mengibarkan bendera nasional mereka meski laga
itu berakhir dengan kekalahan telak.
"Saya
sungguh bangga dengan para pemain dan merasa terhormat dipercaya melatih
mereka dalam dua bulan terakhir," kata Pelatih Serbia, Aleksandar
Dordjevic.
"Saya ingin berterima kasih kepada
mereka atas upaya, profesionalisme dan terutama hati mereka. Kami harus
mengucapkan selamat kepada tim AS, sebab mereka tim terbaik dalam
kompetisi ini. Mereka patut mendapatkan medali emas dan mampu
(mengungguli kami di kanvas) malam ini."
Harden
yang bekerja keras malam itu menyumbangkan 23 poin untuk AS yang secara
keseluruhan memiliki delapan pemain dengan perolehan poin dua digit,
sementara duo forward Nemanja Bjelica dan Nikola Kalinic tampil dominan
untuk Serbia dengan keduanya mencetak masing-masing 18 poin.
Sehari
sebelumnya, Juara Eropa Prancis memenangi medali perunggu dengan
kemenangan dramatis 95-93 atas Lithuania, demikian
Reuters.w.reuters.com/article/2014/09/14/us-basketball-world-usa-idUSKBN0H90X020140914
(WDY)
(WDY)
Penerjemah: Gilang Galiarta