Mangupura (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, membentuk penanggulangan bencana berbasisi masyarakat mengingat kabupaten terkaya di Pulau Dewata itu menjadi salah satu kawasan rawan terhadap bencana.
"Ada tiga hal yang menyebabkan Badung ini harus siap dalam hal cegah bencana, yaitu Kabupaten Badung berada di kawasan rawan bencana, Badung sebagai kawasan destinasi pariwisata internasional, kepadatan wilayah yang cukup tinggi," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Nyoman Gede Wijaya di Mangupura, Minggu.
Walaupun bencana belum terjadi, namun seluruh masyarakat harus siap dalam upaya penanggulangannya.
Oleh karena itu, diperlukan kesiapsiagaan personel dengan didukung peralatan yang memadai, koordinasi informasi yang sinergis, dan kerja sama yang baik antara pemerintah dengan seluruh komponen masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bencana.
Pembentukan penanggulangan bencana berbasis masyarakat itu sangat diperlukan untuk melatih dan meningkatkan pengetahuan, komando penyelenggaraan penganggulangan bencana secara terpadu dalam mengahadapi kondisi kedaruratan di Badung.
Pemkab Badung juga sudah mendeklarasikan Forum Pengurangan Resiko Bencana, dan Desa/Kelurahan Tangguh Bencana sebagai rekan kerja yang siap membantu jika terjadi bencana.
Selain itu, Pemkab Badung juga menyerahkan peta evakuasi kepada Kepala desa/lurah yang ada di wilayah pesisir Badung dan menyerahkan peralatan kebencanaan kepada Tim Reaksi Cepat BPBD Badung.
Pihaknya berharap dengan adanya bantuan itu bisa menekan adanya korban jiwa akibat bencana yang mungkin muncul di kabupaten terkaya di Pulau Dewata itu. (WRA)
Pemkab Badung Bentuk Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat
Minggu, 7 September 2014 17:30 WIB