Kuta (Antara Bali) - Perkembangan dunia bisnis dan pariwisata di Bali memerlukan dukungan penyediaan prasarana teknologi memadai seperti layanan internet berkecepatan tinggi yang memiliki fleksibilitas harga.
Hal itu disampaikan Direktur Utama PT Bakrie Connectivity Erik Meijer saat peluncuran produk AHA (Affordable Hyper-speed Access) yang disertai pameran produk seluler di Mall Bali Galleria, Kuta, Jumat.
Menurut dia, kini persaingan usaha di bidang penyediaan layanan telekomunikasi di Pulau Dewata semakin ketat, menyusul lahirnya "AHA" yang menjanjikan layanan internet berkecepatan tinggi.
"Layanan itu memang kami persiapkan untuk menunjang pertumbuhan dunia pariwisata dan bisnis di Bali. Kami berharap layanan tersebut bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya kalangan pengusaha," ujarnya.
Meskipun diperuntukkan dunia usaha, namun masyarakat biasa dapat memanfaatkan layanan AHA guna mendukung kegiatan sehari-hari. Selain praktis dan bersifat "mobile" (menggunakan handphone), layanan itu memiliki fleksibilitas harga yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan pengguna.
"Hal itu sangat cocok untuk masyarakat Bali yang menginginkan layanan internet berkecepatan tinggi, tetapi murah dan berkualitas," tutur Erik Meijer didampingi Manager Area Jatim dan NTB Arif Yudhotomo dan General Manager Jatim, Bali-Nusra Kiagus Andre Zaelani.
Diakui Erik, pihaknya memberi perhatian besar di Bali untuk pengembangan produk tersebut, karena berdasarkan survei daerah wisata ini cukup potensial untuk pengembangan bisnis.
Lahirnya teknologi baru AHA yang memberikan layanan dengan beragam pilihan tarif, akan menjawab kebutuhan masyarakat Bali yang menginginkan askes internet cepat dan harga terjangkau.
Guna memenuhi tuntutan itu, pihaknya menerapkan strategi usaha dengan membatasi pelanggan sesuai kapasitas yang dimiliki dan tidak terlalu mengejar jumlah pelanggan.
Menurut Erik, pihaknya tidak hanya fokus pada pencapaian target angka melainkan lebih mementingkan peningkatan kualitas pelayanan. "Bali menjadi kota kesepuluh yang kami pilih untuk disediakan layanan fleksibel ini," ucapnya.
Bakrie Connectivity ingin memfasilitasi kebutuhan tersebut sehingga masyarakat Bali bisa mendapatkan pengalaman baru dan seru dalam berinternet.
Selain tarif fleksibel, anak perusahaan Bakrie Telecom itu juga memperhatikan kualitas jaringan, sehingga hampir seluruh menara pemancar sinyal (BTS) telah ditingkatkan kemampuannya, menerapkan teknologi CDMA - EVDO (Evolution Data Optimized).
Jumlah BTS dengan kemampuan EVDO itu telah mencakup sebagian besar wilayah Bali dan akan terus diperbanyak seiring dengan pertumbuhan pengguna dan trafik data.
Saat ini, AHA menggunakan jaringan CDMA (Code Division Multiple Access) 1X-EVDO Rev A dengan perangkat USB Modem Olive tipe VME-11 dari Bakrie Connectivity.
Perangkat tersebut membuat kemampuan akses data internet dapat diandalkan serta mampu memberi layanan data berkualitas bagi para pengguna yang menginginkan akses internet cepat tanpa gangguan
Kemampuan akses AHA untuk mengunduh data mencapai 3.1 Mbps dan kecepatan "upload" hingga 1.8 Mbps, sehingga akan mampu memuaskan pengguna internet. "Pengguna bisa mengakses email, browsing, chatting, blogging, membuka web/portal ataupun berinteraksi di situs jejaring sosial dengan cepat," tambah Erik.(*)