Denpasar (Antara Bali) - Dua orang calon anggota legislatif perempuan merasa prihatin atas maraknya kasus kekerasan dalam rumah tangga, meningkatnya angka perceraian, dan mewabahnya penyakit HIV/AIDS.
"Masalah ini disebabkan kehidupan modern yang menawarkan banyak hiburan dan kemewahan, seperti menjamurnya kafe liar, prostitusi, dan perjudian," kata calon anggota DPRD Provinsi Bali dari Partai Nasional Demokrat, Ida Ayu Kade Mahyuni, di Denpasar, Sabtu.
Ibu tiga orang anak itu menjelaskan bahwa seandainya nanti terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi Bali akan berusaha mengatasi masalah itu melalui legislasi dengan memperketat pengawasan dan perizinan kafe serta pengawasan maksimal terhadap tempat tempat yang merusak kehidupan rumah tangga.
Menurut sarjana peternakan kelahiran 14 Juni 1970 itu dalam kenyataannya sekarang masalah izin dan pengawasan kafe sangat longgar.
Ia mengaku hingga kini memang belum bisa berbuat banyak untuk orang lain, namun kehadirannya sebagai caleg termotivasi realitas kehidupan yang serba bermasalah hingga perlu pemecahan yang baik.
Ni Ketut Suriani, caleg Partai Nasdem Kota Denpasar, menyatakan inti dari semua masalah sosial adalah kurangnya kepedulian terhadap pendidikan sehingga tidak tahu solusi yang harus dilakukan saat masalah KDRT dan penyakit HIV/AIDS terjadi.
Menurut dia, dalam kasus penyakit HIV/AIDS yang merebak hingga ke desa-desa dipicu kurangnya pemahaman terhadap masalah itu sehingga masyarakat menjadi tidak waspada terhadap ancaman yang akan dihadapinya.
"Jika terpilih menjadi anggota Dewan, saya akan memperjuangkan pengobatan gratis untuk penyakit-penyakit tertentu yang paling berbahaya. Hal ini berarti perlu penguatan peran Puskesmas sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan selain juga perlu penyuluhan yang intensif," ujar Sriani. (WDY)
Dua Caleg Perempuan Prihatinkan Maraknya Kasus KDRT
Sabtu, 29 Maret 2014 21:32 WIB