Denpasar (Antara Bali) - Sebanyak 17 mahasiswa University of Western Australia (UWA) menggelar 119 karya seni di Bali dalam rangkaian program pertukaran mahasiswa di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.
"Karya seni sentuhan mahasiswa asing yang dihasilkan selama tiga minggu di Bali, terdiri atas lukisan, fotografi, keramik, dan video," kata Pembantu Rektor IV ISI Denpasar I Ketut Garwa di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan pameran mahasiswa UWA yang berlangsung selama sepekan di Gedung Pameran Kriya Hasta Mandala ISI Denpasar itu, mendapat apresiasi dari mahasiswa, dosen, dan masyarakat Bali.
Program pertukaran seni budaya yang dikenal dengan "International Studio for Arts and Culture FSRD-ALVA (ISACFA)" berlangsung selama tiga minggu.
Ia mengatakan bahwa pelaksanaan program itu cukup sukses dan lancar ditandai dengan penyelenggaraan pameran yang berakhir 1 Februari 2014.
Pembantu Rektor IV ISI Denpasar I Ketut Garwa bersama Winthrop Professor Simon Anderson, Dekan Fakultas Arsitektur, Landscape, dan Visual Arts (Faculty of Architecture, Landscape, and Visual Arts) UWA menutup pameran tersebut.
Winthrop Professor Simon Anderson memberikan apresiasi atas kinerja panitia ISI Denpasar dalam menyukseskan program pertukaran mahasiswa UWA-ISI.
Perbedaan budaya, katanya, tidak menjadi batasan ISI Denpasar dan UWA, akan tetapi justru sebaliknya menjadi cambuk kedua pihak untuk mengenal dan mempelajari budaya bangsa lain.
Program ISACFA telah terlaksana untuk keempat kalinya, menindaklanjuti kerja sama antara ISI dan UWA yang akan berakhir Juli 2014. Kedua pihak sepakat untuk melanjutkan kerja sama yang saling menguntungkan itu.
Program pada masa mendatang, katanya, perlu dirancang lebih baik lagi dan mempersiapkan program kegiatan lainnya untuk kemajuan kedua pihak.
Dekan Fakultas Seni Rupa dan Disain ISI Denpasar Ni Made Rinu mengatakan bahwa program pertukaran mahasiswa UWA dan ISI setiap tahun terlaksana dengan sukses.
Program pertukaran mahasiswa yang selama ini satu kali dalam setahun, katanya, pada masa mendatang ditingkatkan menjadi dua kali, mengingat tingginya minat mahasiswa dalam mengikuti program tersebut.
Ketut Garwa mengharapkan kerja sama ISI-UWA memperluas jaringan persahabatan dengan pertukaran kebudayaan dari masing-masing negara.
"Program tersebut merupakan implementasi dari kerja sama antara ISI Denpasar dan UWA. Ke depan akan ada banyak kegiatan lagi yang bisa dilaksanakan kedua belah pihak dalam meningkatkan diri serta bersaing di kancah internasional," ujarnya. (*/DWA)
17 Mahasiswa Australia Pamerkan Karya di Bali
Senin, 3 Februari 2014 14:10 WIB