Jimbaran (Antara Bali) - Investor pembangunan kembali monumen Garuda Wisnu Kencana (GWK) PT Garuda Adhimatra Indonesia diingatkan dalam pengembangannya agar tidak tidak lepas dari landasan budaya, adat, dan agama Hindu di Bali.
"Pembangunan patung GWK yang utuh merupakan mimpi masyarakat Bali, namun dalam pengembangannya harus diingatkan agar tidak lepas dari ketiga unsur tersebut untuk tetap menjaga keutuhan budaya di Pulau Dewata," kata Ketua Yayasan GWK I Gde Ardika saat diskusi menjelang peletakan batu pertama di GWK di Bukit Jimbaran, Kabupaten Badung, Kamis.
Pihaknya merasa bangga ada investor yang sejalan dengan pemikirannya untuk mengutamakan pembangunan monumen GWK untuk dijadikan icon Bali dan juga Indonesia di mata dunia.
Patung GWK akan menjadi salah satu patung tertinggi di dunia dengan ketinggian sekitar 126 meter, lebar 64 meter.
Monumen itu memiliki dua bagian yaitu bagiaan utama terbuat dari 3.000 ton tembaga dan beberapa bagian patung dari patung seperti mahkota dan perhiasan garuda yang akan dilapisi dengan mozaik emas.
Pengerjaan patungnya sekitar 85 persen dikerjakan di Bandung, Jawa Barat akan dibawa menggunakan truk ke Bali dan sisanya akan dilanjutkan di Pulau Dewata.
Seniman sekaligus penggagas patung GWK Nyoman Nuarta mengatakan, pengembangan kawasan GWK direncanakan seluas 240 hektare, namun kini baru terealiasi seluas 60 hektare, akibat berbagai permasalahan yang dihadapi.
"Patung GWK yang direncanakan pembangunannya sejak 20 tahun lalu mempunyai total tinggi 126 meter, melebihi tinggi patung Liberty di New York Amerika Serikat yang memiliki ketinggian 93 meter," ujarnya.
Sementara itu, perwakilan dari PT GAIN, Cahyono, mengatakan sudah berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan patung GWK untuk menjadi icon Pulau Bali di mata dunia.
"Kami sudah komit untuk mengutamakan pengerjaan pembangunan patung hingga selesai dan untuk pengembangan bisnisnya akan melihat perkembangan situasi di kawasan itu," ujar Cahyono.
Dirinya juga belum bisa memastikan akan membangun fasilitas umum seperti apa ke depannya karena masih dalam proses perancangan dan akan dikembangkan setelah pembangunan patung selesai.
Sebelumnya kelanjutan pembangunan patung GWK di kawasan Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali, merangkul investor lokal (Alam Sutra) PT GAIN dengan kepemilikan saham 97 persen yang akan dimulai pada Agustus 2013.
Batu fondasi sebagai tanda pembangunan kembali patung akan ditata sekitar 300 meter di selatan lokasi patung yang ada saat ini pada Jumat (23/8).
Ia bertekad merampungkan pembangunan megaproyek yang sempat mangkrak itu dalam waktu tiga tahun mendatang untuk menjadi "landmark" pariwisata Indonesia di abad modern. (WRA)
Investor GWK Diingatkan Tak Lepas Dari Budaya
Kamis, 22 Agustus 2013 21:05 WIB